Pengertian Intoleransi Beragama
Bermacam Macam / / July 04, 2021
Oleh Javier Navarro, pada Juli. 2017
Kami mengatakan bahwa seseorang tidak toleran ketika dia mengadopsi sikap Tidak sopan terhadap mereka yang memiliki ide atau keyakinan yang berbeda dari Anda. Biasanya intoleransi dikaitkan dengan posisi berperang atau ofensif.
Argumen fanatik klasik
Meskipun tidak ada penyebab tunggal yang menjelaskan intoleransi beragama, namun ada kemungkinan untuk berbicara tentang argumen yang sangat umum di antara mereka yang menganut satu agama dan tidak toleran terhadap yang lain. Argumennya sederhana: jika doktrin agama saya benar, masuk akal jika saya melawan mereka yang membela doktrin palsu. Posisi ini dianggap sebagai bentuk fundamentalisme agama.
Intoleransi beragama adalah fenomena setua agama itu sendiri
Ketika orang Kristen pertama mempraktikkan ritus mereka, mereka harus bersembunyi di katakombe karena otoritas Romawi tidak mentolerir kepercayaan mereka. Orang-orang Yahudi telah dianiaya berkali-kali dalam sejarah dan motivasi Alasan utama penganiayaan ini justru permusuhan terhadap keyakinan mereka.
Visi keagamaan masyarakat pra-Columbus diperjuangkan oleh orang-orang Kristen yang datang ke benua Amerika. Dalam Kekristenan sendiri telah terjadi kasus-kasus intoleransi terhadap doktrin-doktrin Kristen lainnya, yang dicap sebagai bid'ah atau penyimpangan dari iman yang otentik. Contoh-contoh ini mengingatkan kita bahwa penolakan dan intoleransi terhadap kepercayaan orang lain telah terjadi sepanjang sejarah.
Intoleransi beragama menentang Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia
Pasal 18 mengatur bahwa setiap orang memiliki: Baik menuju kebebasan pikir dan hak tersebut mempengaruhi praktik keyakinan agama. Jadi, jika kita semua bebas untuk memercayai dan mempraktikkan satu doktrin agama atau lainnya, kebebasan kita sama sahnya dengan kebebasan orang lain.
Intoleransi beragama tidak hanya bertentangan dengan Deklarasi Universal Hak asasi ManusiaSebaliknya, itu adalah posisi yang memicu kebencian dan konfrontasi antara orang-orang dan orang-orang.
Toleransi beragama adalah fenomena yang relatif baru
Jika kita mengambil kasus Spanyol sebagai referensi, selama berabad-abad Katolik telah sangat berperang dengan keyakinan agama lain (Protestan, Yahudi, atau pengikut Islam menderita penganiayaan dan intoleransi terhadap negara dan Gereja Katolik).
Namun, dari Konstitusi Sejak tahun 1978 kebebasan beragama telah diatur dan saat ini masyarakat Spanyol sebagian besar toleran terhadap apapun kepercayaan atau doktrin agama. Timur cuaca sosial rasa hormat dan toleransi juga ada di seluruh Amerika Latin.
Foto: Fotolia - Sangoiri / Comugnero Silvana
Topik Intoleransi Beragama