Konsep dalam Definisi ABC
Bermacam Macam / / July 04, 2021
Oleh Javier Navarro, pada bulan Mei. 2016
Julukan adalah bentuk kata sifat, khususnya kata sifat penjelas. Seperti kata sifat lainnya, julukan setuju dalam jenis kelamin dan nomor dengan kata benda yang menyertainya. Di sisi lain, kata sifat penjelas ini menyatakan kualitas yang sudah menjadi ciri khas kata benda, yaitu julukan memberikan informasi tentang sesuatu yang sudah terkandung dalam gagasan kata benda. Fungsi julukan adalah untuk menambahkan komponen emosional ke kata benda, sedemikian rupa sehingga berfungsi untuk menekankan maknanya. Julukan umumnya merupakan bagian dari bahasa puitis. Kata sifat penjelas adalah elemen yang dapat dibuang dari komunikasi, karena tidak mengubah arti kata benda dan hanya melengkapi dan menggarisbawahinya.
Dilihat dari etimologi kata, epithet berasal dari bahasa Yunani, tepatnya dari kata epitheton yang artinya ditambahkan atau ditambahkan.
Contoh konkret kalimat dengan julukan
Dalam kalimat "salju dingin dari musim dingin "kata dingin adalah julukan, karena kata sifat ini tidak menginformasikan tentang salju, karena selalu dingin.
Dalam doa "Saya ingat manisnya madu saya masa kecil "kata sifat manis juga merupakan julukan, karena madu sudah tentu manis. Di sisi lain, jika dia mengatakan "kita mendapat kekalahan yang manis" manis tidak akan menjadi julukan, karena kekalahan tidak harus manis (bisa pahit, sedih, menyakitkan, dll).
Dalam kalimat "langit biru yang intens" kita dapat melihat bahwa biru adalah julukan, tetapi dalam hal ini kata sifat biru memang memberikan informasi tentang langit, karena langit tidak selalu memiliki warna yang sama (biasanya biru tetapi ada sangat berbagai).
Penggunaan julukan dalam bahasa puisi
Itu puisi memiliki bahasanya sendiri dan untuk mencapai yang lebih besar memaksa penyair kreatif menggunakan apa yang disebut angka retorik. Salah satunya adalah julukan. Dari sudut pandang sastra, julukan adalah figur akumulasi, karena memiliki tujuan untuk meningkatkan makna dari apa yang digambarkan.
Jika dalam sebuah syair penyair mengacu pada bunga bakung putih, padang rumput hijau, es dingin atau semak berduri, kita di hadapan contoh nyata julukan. Dapat dikatakan bahwa bentuk adjektivas ini hampir eksklusif untuk puisi, seperti yang terjadi pada tokoh retorika lainnya. Namun, kami terkadang menggunakan julukan ketika batas puisi, seperti ketika kita mengatakan "pertarungan yang mengerikan" atau ketika merujuk pada beberapa tokoh sejarah dengan karakteristik tunggal yang mendefinisikan mereka (Alejando Magno, Alfonso X si bijak atau Felipe si cantik).
Foto: iStock - SrdjanPav
Topik dalam Epithet