Definisi Babel (Menara)
Bermacam Macam / / July 04, 2021
Oleh Javier Navarro, pada bulan Maret. 2017
Alkitab adalah teks agama dan, pada saat yang sama, referensi budaya orde pertama. Dalam Kitab Suci kita dapat menemukan asal mula ide-ide yang tak terhitung banyaknya yang kita tangani saat ini. Salah satu bagian Alkitab yang paling terkenal dengan implikasi budaya yang paling adalah Menara Babel.
Dalam kitab suci
Seperti yang diceritakan dalam Book Dari Kejadian, di kota kuno Babel, sebuah menara besar dibangun dengan tujuan untuk mencapai surga. Tuhan memutuskan untuk menghukum kesombongan orang-orang itu dan membuat keputusan untuk mengacaukan bahasa mereka sehingga mereka tidak dapat dipahami. Tidak dapat berkomunikasi secara normal, orang-orang itu meninggalkan proyek mereka dan menara akhirnya tidak dapat dibangun. Dengan keputusan ini, Tuhan menunjukkan kepada manusia bahwa tidak ada yang memiliki lebih wewenang bahwa ia. Bangunan yang belum selesai ini disebut "babel", yang dalam bahasa Ibrani berarti kebingungan.
Dari kegagalan ini, manusia tersebar di Bumi dalam suku yang berbeda, masing-masing dengan sukunya sendiri
bahasa. Untuk alasan ini, episode Menara Babel dianggap sebagai cara untuk menjelaskan asal mula bahasa yang berbeda.Berdasarkan tradisi Yahudi-Kristen, episode Alkitab Menara Babel memiliki arti yang sangat konkret: Tuhan menghukum kesombongan manusia ketika mereka mencoba melampaui kemungkinan mereka.
Ketika itu dimaksudkan bahwa di suatu tempat tidak mungkin untuk komunikasi itu ekspresi "Menara Babel". Ungkapan ini mengingatkan kita bahwa bertukar Ide dapat menyebabkan segala macam kebingungan dan konflik. Demikian juga, konsep babelia mengacu pada keragaman budaya.
Dari perspektif sejarah
Hari ini semua jenis peneliti terus mempelajari bagian Alkitab di mana Tuhan menghukum manusia karena kesombongan mereka yang berlebihan. Dari sudut pandang sejarah yang ketat, episode ini harus dipahami sebagai konsekuensi dari pembuangan orang Israel di Babel setelah kehancuran Nebukadnezar atas kota Yerusalem pada tahun 587 C.
Sekitar waktu ini, orang Israel yang diasingkan di Babel menemukan menara setinggi lebih dari 90 meter dan beberapa menganggap bahwa bangunan ini adalah fondasi otentik yang kemudian muncul dalam cerita alkitabiah.
Pada awal abad ke-20, arkeolog Jerman Robert Koldewey menemukan beberapa peninggalan arkeologi di Aqar Quf di Irak saat ini, yang dianggap sebagai Menara Babel yang sebenarnya.
Foto: Fotolia - clicbird / robodread
Tema di Babel (Menara)