Konsep dalam Definisi ABC
Bermacam Macam / / July 04, 2021
Oleh Javier Navarro, pada bulan Mei. 2017
Aliran ini filsafat muncul pada abad kedua puluh dan Ayn Rand adalah perwakilan tertingginya. Ide-idenya tidak disajikan dalam bahasa filsafat tradisional, tetapi diungkapkan melalui novel-novelnya, seperti "El Manantial" atau "La RebelliĆ³n del Atlas".
Tesis sentral dari objektivisme adalah sebagai berikut: realitas ada sebagai sesuatu yang objektif dan akal manusia adalah sarana untuk memahaminya.
Postulat utama objektivisme
Manusia membutuhkan moral rasional. Ini menyiratkan bahwa kode moral yang memungkinkan kita untuk membedakan yang baik dari yang buruk tidak boleh didasarkan pada emosi keyakinan subjektif atau agama yang didasarkan pada iman. Dalam pengertian ini, keyakinan dan keyakinan kita harus didasarkan pada kriteria rasional dan logis. Melalui logika dimungkinkan untuk menunjukkan bahwa sesuatu itu benar dan benar dari sudut pandang moralitas.
Moralitas objektivisme dimulai dari prinsip umum: kehidupan manusia adalah nilai tertinggi yang memberi makna pada keberadaan. Tujuan moral dari setiap individu adalah untuk mencapai kebahagiaan mereka sendiri dan untuk mencapai ini, tidak ada yang harus memaksakan ide-ide mereka pada orang lain. Dengan kata lain, setiap manusia harus membimbing hidupnya sebagai tujuan dalam dirinya sendiri dan membimbing keberadaannya berdasarkan kepentingan rasionalnya.
Objektivisme mengutamakan individu daripada kolektif. Dalam pengertian ini, visi filosofis Ayn Rand adalah kritik keras terhadap segala bentuk sosialisme.
Objektivisme menentang keberadaan Tuhan, karena tidak ada bukti atau bukti untuk membuktikan keberadaannya
Dari segi ekonomi, kapitalisme sebagai satu-satunya sistem produksi valid, karena modellah yang menjamin Baik manusia untuk memperjuangkan mimpi dan cita-citanya.
Kritik terhadap Objektivisme
Seperti semua aliran filosofis, Objektivisme telah menjadi subyek dari beberapa kritik. Pertama-tama, itu dianggap sebagai doktrin yang menganjurkan keegoisan, karena menurut postulatnya manusia harus berkorban untuk dirinya sendiri dan bukan untuk orang lain.
Di sisi lain, gagasan Ayn Rand dan para pengikutnya dinilai sebagai kritik terhadap tradisi Yahudi dan Kristen. Akhirnya, beberapa orang menganggap bahwa arus ini melegitimasi penyalahgunaan kapitalisme, karena Ayn Rand mendukung no. intervensi negara dalam urusan ekonomi.
Foto: Fotolia - Adam121 / Vladgrin
Topik dalam Objektivisme