Konsep dalam Definisi ABC
Bermacam Macam / / July 04, 2021
Oleh Javier Navarro, pada April. 2015
Kata sifat pura-pura menggabungkan akhiran ble, menunjukkan kapasitas atau kebugaran. Jadi, sesuatu itu nyata ketika dapat ditunjukkan atau dimanifestasikan. Ini juga digunakan untuk menyatakan bahwa ada sesuatu yang nyata dan tidak dapat disangkal. Jika seseorang mengklaim bahwa mereka memiliki noda yang jelas pada baju mereka, mereka menunjukkan fakta: bahwa tidak mungkin untuk tidak melihat noda tersebut.
Situasi di mana istilah itu digunakan
Terkadang bentuk adverbial digunakan untuk menambahkan akhiran pikiran, seolah-olah. Jadi, sementara dalam bentuk kata sifat itu berfungsi untuk mengkualifikasikan kata benda, seperti kata keterangan bertindak untuk menggambarkan kata kerja ("ia seolah-olah melihat gadis itu").
Ungkapan "membuat sesuatu yang mencolok" digunakan ketika itu dimaksudkan untuk membuatnya diketahui dengan cara yang jelas dan kuat, menunjukkannya tanpa penyembunyian apa pun. Mari kita bayangkan bahwa seorang siswa tidak setuju dengan
keputusan seorang guru dan memutuskan untuk mengkomunikasikannya secara terbuka. Dalam keadaan ini kita dapat mengatakan bahwa "siswa itu menunjukkan ketidaksetujuannya dan mengatakan kepada guru semua yang dia pikirkan tentang hal itu". Terkadang melakukan sesuatu yang mencolok adalah bentuk pamer, yaitu menghadirkan sesuatu dengan a sikap arogansi atau dengan udara superioritas.dalam oposisi
Kebalikan dari ostensible adalah tidak terlihat atau tidak terlihat, yaitu apa yang tidak dapat dihargai dengan jelas.
Berdasarkan komunikasi
Dalam fenomena komunikasi Ada dua elemen: kata-kata dan aspek komunikasi non-verbal, misalnya, gerak tubuh atau nada suara. Yang pertama pura-pura, sedangkan sisanya tidak. Sesuatu yang sangat mirip terjadi dalam kaitannya dengan fenomena lain, di mana ada hal-hal yang ada aspek yang jelas dan yang lain tidak.
Berpura-pura, objektif atau subjektif?
Di awal, yang nyata adalah yang nyata dan yang tidak ada diskusi beberapa. Kata sifat ini ternyata memiliki arti objektif. Namun, objektivitasnya adalah pertanyaan yang bisa diperdebatkan, karena tidak selalu ada kesepakatan ketika mengevaluasi atau mengkualifikasikan sesuatu. Mari kita lihat objektivitas atau subjektivitas kata sifat ini dengan contoh sederhana. Mari kita bayangkan seseorang dengan kekayaan besar (mobil yang sangat mahal, rumah besar dan segala macam kemewahan). Bisa dikatakan kekayaannya pura-pura. Namun, kekayaan adalah hal yang relatif dan komparatif. Kekayaan individu yang sama akan mencolok dalam konteks kelas menengah dan itu akan berhenti jika Anda tinggal di antara orang kaya.
Contoh di atas menyoroti bahwa kata-kata memiliki makna dalam konteks komunikasi dan tidak mutlak.
Tema di Ostensible