Konsep dalam Definisi ABC
Bermacam Macam / / July 04, 2021
Oleh Javier Navarro, pada Februari. 2019
Komunitas ilmiah telah membuat kemajuan luar biasa dalam hukum yang mengatur alam semesta. Namun, tidak ada teori tunggal mengenai asal dan tujuannya. Dalam pengertian ini, mereka yang berfokus pada pembentukan asli alam semesta cenderung mempertahankan teori Big Bang dan mereka yang mengusulkan akhir alam semesta telah mengembangkan teori Big Crunch.
Big Bang dan Big Crunch, dua teori yang saling melengkapi
Dalam teori Big Bang disebutkan bahwa alam semesta terus mengembang. Fenomena ini adalah konsekuensinya logika dua keadaan: pada saat asalnya ada ledakan besar disertai dengan munculnya materi yang mengembang oleh aksi panas dan, pada saat yang sama, efek dari memaksa gaya gravitasi antara planet-planet memperlambat ekspansi kosmos bertahap.
Akibatnya, saat ekspansi berkontraksi, akan ada keruntuhan yang pasti. Ketika ini terjadi, Big Crunch akan terjadi, a ekspresi Bahasa Inggris yang bisa diterjemahkan sebagai "the great creak" atau "the great collapse".
Dari asal hingga akhir
Materi yang mengembang mendominasi alam semesta dalam kombinasi kompleks proton, elektron, dan neutron yang membentuk atom. Kemudian unsur kimia pertama terbentuk: nitrogen, helium dan lithium. Dalam pengertian ini, diyakini bahwa pada awalnya kosmos adalah massa materi dan antimateri yang membingungkan. Realitas tentang alam semesta awal ini telah diuraikan melalui akselerator partikel.
Pada tingkat berikutnya, mutual daya tarik Gravitasi menyebabkan pengelompokan galaksi (menurut teori saat ini, galaksi muncul dari akumulasi materi dalam proses fusi). Seperti itu evolusi menyiratkan perluasan permanen ruang.
Menurut teori Big Crunch, fenomena perluasan alam semesta akan berakhir dengan kontraksi definitif. Dengan kata lain, alih-alih tumbuh, efek sebaliknya akan terjadi, yaitu ledakan besar di mana semua galaksi akan bergabung karena aksi suhu tinggi. Karena itu, lubang hitam besar yang sangat padat akan terbentuk yang akan menyerap semua materi yang ada. Teori tentang akhir alam semesta ini tidak spekulatif, karena didasarkan pada pengamatan ledakan supernova yang tidak ada lagi setelah ledakan.
Teori Big Crunch kadang-kadang ditafsirkan sebagai pandangan melingkar dari waktu kosmik.
Keruntuhan Besar tidak berarti bahwa alam semesta berhenti ada secara permanen. Faktanya, beberapa ahli kosmologi menyarankan bahwa itu akan menjadi langkah definitif untuk awal baru alam semesta.
Gagasan reboot alam semesta memiliki dimensimetafisika, karena ini mengingatkan kita pada teori Pengembalian Abadi yang telah dikemukakan oleh para filsuf Stoa kuno.
Foto Fotolia: Osket23
Tema di Big Crunch