Definisi Efek Pygmalion-Galatea
Bermacam Macam / / July 04, 2021
Oleh Javier Navarro, pada November. 2017
Kisah-kisah mitologi lebih dari sekedar cerita dari masa lalu. Dalam pengertian ini, banyak mitos Yunani telah menjadi inspirasi untuk menjelaskan semua jenis realitas manusia. Efek Pygmalion-Galatea adalah contoh yang bagus untuk ini.
Ide dasar dari efek Pygmalion-Galatea
Pada tahun 1960 psikolog Rosenthal dan Jacobson membuat percobaan dengan sekelompok guru dan siswa. Para guru diberitahu bahwa siswa mereka telah lulus serangkaian tes dan ini menunjukkan kemampuan tinggi mereka.
Di akhir perkuliahan mahasiswa memperoleh hasil akademik yang sangat baik. Hal yang lucu dari percobaan ini adalah kenyataan bahwa tes awal tidak pernah terjadi.
Para peneliti mengekstrak yang berikut: kesimpulan: hasil yang baik diperoleh karena guru memiliki harapan yang tinggi terhadap siswanya.
Dalam bidang psikologi Eksperimen ini menunjukkan bahwa harapan seseorang dapat mempengaruhi kinerja orang lain baik atau buruk. Jadi, jika seorang ayah memberi tahu putranya bahwa dia mengharapkan banyak darinya, kemungkinan besar anak itu akan bereaksi positif, karena kata-kata ayahnya berfungsi untuk meningkatkan kemampuannya.
harga diri dan miliknya motivasi pribadi. Jelas, agar efek Pygmalion-Galatea berfungsi dengan baik, perlu bahwa harapan yang diproyeksikan didasarkan pada kemungkinan keberhasilan yang nyata dan bukan pada asumsi.Sebuah strategi yang dapat dimasukkan ke dalam konteks pengajaran
Kesimpulan dari efek Pygmalion-Galatea telah berguna untuk mengaktifkan semua jenis strategi di bidang pendidikan. Dengan demikian, psikolog, pendidik dan pendidik menggunakan sumber daya ini untuk memotivasi siswa mereka dalam proses pelatihan mereka.
Kisah mitologis
Dalam berbagai cerita dari mitologi Yunani dan dalam karya "The Metamorphoses" oleh penyair Romawi Ovid, dikatakan bahwa Pygmalion adalah raja yang sedih dan kesepian yang tinggal di pulau Siprus. Satu-satunya hasrat raja adalah patung dan untuk ini alasan memutuskan untuk memahat patung marmer seorang wanita yang sempurna dan ideal. Ketika dia menyelesaikan patungnya, dia menamakannya Galatea.
Meskipun dia sepenuhnya puas dengan pekerjaannya, raja frustrasi karena dia tidak bisa mencintai wanita pualam. Cinta mustahil mereka menarik perhatian dewi Aphrodite, yang, tergerak oleh perasaan tulus raja, membuat Galatea menjadi wanita sejati dari darah dan daging.
Dengan cara ini, Raja Pygmalion dapat menikahi Galatea yang dicintainya. Berdasarkan tradisi mitologis, dari persatuan keduanya lahir pulau Pafos.
Foto: Fotolia - makis7 / zinkevych
Tema dalam Efek Pygmalion-Galatea