Konsep dalam Definisi ABC
Bermacam Macam / / July 04, 2021
Oleh Javier Navarro, pada Juli. 2014
Ada kesepakatan umum bahwa manusia adalah satu-satunya makhluk hidup dengan kemampuan mental tingkat lanjut. Kemampuan tersebut dirangkum dalam konsep pemikiran. Itulah mengapa dikatakan bahwa kita adalah hewan yang rasional. Dan alasannya didasarkan pada akal.
Orang-orang dikelilingi oleh gambar, benda, dan peristiwa. Untuk mengatur dan memahami semua ini, kita mengaktifkan kecerdasan kita, kemampuan untuk secara komprehensif mengasimilasi realitas yang mengelilingi kita.
Dari psikologi dan disiplin terkait lainnya, upaya dilakukan untuk mengukur kecerdasan manusia. Ada bukti (ujian intelijen ) yang mengevaluasi kapasitas mental yang berbeda (spasial, verbal, logis, dll.). Dengan cara ini, adalah mungkin untuk mengetahui apa IQ seseorang. Ini adalah prosedur yang mengukur dan menentukan nilai kecerdasan.
Dalam beberapa dekade terakhir, intelek tidak lagi dihargai sebanyak faktor utama pemahaman. Sebuah konsep baru telah muncul: kecerdasan emosional. Manajemen kami
emosi kamu perasaan Penting dan kita tidak dapat menegaskan bahwa kita cerdas jika kehidupan afektif dan emosional kita adalah bencana karena kita tidak tahu bagaimana menghadapi masalah yang berhubungan dengan sentimental.Refleksi terhadap intelek secara tradisional telah dilakukan terhadap manusia. Namun, etologi (ilmu yang mempelajari perilaku hewan) juga menganalisis kecerdasan spesies yang berbeda. Telah ditunjukkan bahwa beberapa hewan, terutama mamalia, mampu memproses informasi dan karenanya memiliki kecerdasan.
Selain kecerdasan manusia dan hewan, ada, kecerdasan buatan. Ini adalah pengetahuan yang telah dikembangkan dalam beberapa dekade terakhir dan tentu saja memiliki banyak aplikasi. Kecerdasan manusia menciptakan jenis kecerdasan lain, kecerdasan buatan, dan ini dalam beberapa hal dapat melampaui kemungkinan pikiran manusia.
Diyakini bahwa pada Abad Pertengahan gagasan kecerdasan muncul. Filsuf abad pertengahan membedakan dua sumber pengetahuan: iman dan akal. Melalui iman manusia memahami beberapa ide (Tuhan, keabadian, dll). Melalui akal, manusia mampu memahami kompleksitas dunia. Dan akal diekspresikan melalui intelek. Ada yang lebar perdebatan tentang akal. Beberapa arus menegaskan bahwa itu didasarkan pada pengamatan indera (empirisme). Aliran lain menganggap bahwa informasi indera tidak menjelaskan semua proses mental, karena ada ide-ide yang tidak memerlukan pengalaman berdasarkan pengamatan (the rasionalisme).
Topik dalam Intelek