Definisi Negara Multi-Etnis
Bermacam Macam / / July 04, 2021
Oleh Javier Navarro, pada Jan. 2018
Dari sudut pandang etnis, bangsa itu bisa homogen atau multietnis dan jamak. Itu homogen ketika sebagian besar penduduknya memiliki karakteristik ras yang sama, sama bahasa dan beberapa tradisi. Suatu bangsa adalah multietnis jika ada satu perbedaan ras dan budaya di wilayah.
Kategori negara multietnis setara dengan negara multikultural lainnya. Meskipun bukan nama resmi, negara-negara seperti Ekuador, Kolombia, atau Peru memiliki memasukkan konsep negara multietnis dalam teks ketatanegaraan masing-masing untuk mengakui itu keragaman budaya dari masyarakat. Pengakuan ini menyiratkan aku hargai terhadap etnis minoritas suatu bangsa.
Panama dan Rusia, dua contoh negara multietnis
Panama adalah negara Amerika Tengah dengan 4 juta penduduk menurut sensus 2016. Ada populasi masyarakat adat dengan lebih dari 300.000 penduduk (khususnya ada tujuh masyarakat adat dan masing-masing memiliki bahasa dan tradisi). Di sisi lain, penduduk Panama terdiri dari mulatto, kulit hitam, dan mestizo (70 penduduk adalah mestizo, 10% kulit putih, 8% pribumi dan 1% asal Asia yang sebagian besar berasal dari Cina).
Rusia adalah negara terbesar di dunia dalam ukuran dan dengan 150 juta penduduk. Secara etnis, negara Rusia menghadirkan kompleksitas yang besar. Rusia merupakan kelompok etnis mayoritas, sekitar 80% dari total populasi (sisanya 20% terdiri dari Ukraina, Chechnya, Bashkirs, dan Armenia). Di sisi lain, lebih dari 100 bahasa berbeda digunakan di Rusia (beberapa di antaranya secara resmi diakui tetapi sebagian besar tidak).
Jepang sebagai contoh negara yang homogen secara sosial
Masyarakat Jepang memiliki rasa yang mendarah daging Identitas nasional dan keragaman etnis adalah minoritas dan dengan sedikit relevansi budaya. Dari sudut pandang linguistik, Bahasa Jepang Standar digunakan di seluruh negeri dan dialek bahasa Jepang tidak diakui secara resmi.
Terlepas dari homogenitas masyarakat Jepang, penduduk Kepulauan Ryukyu (Ryukyuan) dan pulau Honshu (Ainu) adalah pengecualian, karena mereka memiliki bahasa dan budaya sendiri sendiri. Kedua etnis minoritas memiliki pengaruh kecil pada bangsa secara keseluruhan dan secara budaya berada di ambang kepunahan.
Foto: Fotolia - lvnl
Isu di Negara Multi-Etnis