Konsep dalam Definisi ABC
Bermacam Macam / / July 04, 2021
Oleh Javier Navarro, pada Desember. 2015
Aliran seni, agama atau filosofis disertai dengan akhiran ism, apa artinya gerakan. Ada ratusan isme dan dalam posting ini kita akan membahas salah satunya, naturalisme.
Naturalisme dapat dipahami dari beberapa perspektif. Selanjutnya kita akan membahas tiga dimensinya: piktorial, sastra, dan filosofis.
Di cat
Selama Barok pada akhir abad ketujuh belas dan awal abad ketujuh belas, lukisan disajikan memuji kealamian realitas, yang penciptanya menggunakan teknik chiaroscuro yang diproyeksikan dalam pemandangan lanskap, dalam sosok manusia, dalam kehidupan diam atau dalam Foto-foto. Baik Rembrandt dan Van Dyck adalah dua perwakilan penting dari tren bergambar ini.
Di dalam literatur
Pada akhir abad ke-19, gaya naturalistik muncul dalam karya sastra. Ini adalah arus yang berusaha memperdalam realitas, itulah sebabnya kadang-kadang digambarkan sebagai realisme radikal. Penulis naturalistik membahas aspek nyata dari realitas: marginalisasi, drama sosial, dan karakter fiksi terjebak dalam aspek suram (seperti alkoholisme, prostitusi, atau kemelaratan).
Naturalisme sastra merupakan respon terhadap realisme periode sebelumnya. Sementara kaum realis optimis dan percaya pada kemajuan umat manusia, kaum naturalis mengungkapkan kekecewaan dan pesimisme tertentu. Harus diingat bahwa visi baru Charles Darwin tentang alam berdasarkan seleksi alam dan perjuangan untuk bertahan hidup sangat mempengaruhi novelis akhir abad kesembilan belas, yang melihat dalam karya Darwin determinisme alam tentang realitas (manusia memiliki kebebasan yang sangat terbatas, karena perilakunya tergantung pada hukum alam yang berlaku) dia).
Penulis Prancis mile Zola adalah prototipe novelis naturalis dan karakternya adalah pecundang, pelacur, buruh yang dieksploitasi, atau penjahat, semuanya terjebak dalam keadaan ekstrim.
Dalam filsafat
Di filsafat Naturalisme menyajikan beberapa fitur tergantung pada filsuf yang berbeda: 1) pengetahuan tentang realitas tidak bergantung pada sesuatu yang supernatural (misalnya, intervensi dari Tuhan pencipta) tetapi dari pemahaman hukum alam, 2) ada naturalisme filosofis yang menentang positivisme ilmiah, 3) semuanya dapat dijelaskan atau direduksi menjadi realitas alam dan 4) visi alam ditentukan oleh konsep evolusi (misalnya, konsep evolusi spesies Darwin).
Naturalisme filosofis menyajikan, pada gilirannya, beberapa dimensi, naturalisme etis menjadi salah satu konsepsi yang paling mengakar dalam sejarah pikir (Naturalisme etis didasarkan pada gagasan bahwa kebaikan secara moral diidentikkan dengan yang alami).
Foto: iStock - BraunS / MarinaMariya
Topik dalam Naturalisme