Definisi Teks Puisi
Bermacam Macam / / July 04, 2021
Oleh Javier Navarro, pada Juli. 2017
Dalam dunia penciptaan sastra kita menemukan teks-teks yang sifatnya berbeda. Ada cerita, fabel, novel, esai, legenda atau puisi, di antara jenis teks lainnya.
Ciri-ciri utama teks puisi
Membaca puisi menawarkan berbagai kemungkinan. Dengan demikian, teks puitis biasanya memiliki ciri tunggal: ia mengungkapkan perasaan berorientasi untuk menggerakkan pembaca. caranya grafik Itu disajikan dalam ayat-ayat yang disertai dengan spasi kosong. Di sisi lain, kata-kata itu menggabungkan musikalitas tertentu dan rasa ritme yang tersirat.
Baris-baris yang membentuk puisi dikenal sebagai syair dan sajak dapat terdiri dari kalimat atau kata yang terisolasi. Kadang-kadang syair dikelompokkan dan ketika ini terjadi, bait-bait dibentuk dan menurut jumlah bait yang menyusunnya, mereka diklasifikasikan dalam satu atau lain cara. Jenis teks ini memiliki sajak, serta ritme tertentu, yang menyiratkan bahwa penyair bermain dengan suara dan pada saat yang sama dengan makna kata-kata.
Untuk untuk menulis semacam puisi (pikirkan soneta atau bait), penyair menggunakan sumber daya ekspresif, seperti personifikasi, metafora, simile, antitesis, hiperbola, dan lain-lain.
Memahami apa itu puisi?
Kita dapat mendefinisikan puisi sebagai dialog antara penyair dan pembaca melalui penggunaan bahasa yang estetis. Fenomena puitis menggunakan kata-kata tidak dalam arti mereka bahasa sehari-hari dan setiap hari tetapi dalam dimensi terdalamnya. Ketika membaca "hari itu dihancurkan dengan melemparkan dirinya ke laut" kita dihadapkan dengan sebuah ayat yang memberitahu kita sesuatu dengan cara yang berbeda dari kebiasaan (kalimat ini hanya dapat dipahami dalam kerangka teks puisi, karena di luarnya akan kehilangan maknanya merasakan).
Puisi menjauh dari wacana biasa karena mencari bangunan dari gambar visual, yang biasanya merupakan metafora untuk sesuatu yang lain. Dengan cara ini, penggunaan bahasa puitis mengubah aturan bahasa umum.
Puisi mengkomunikasikan informasi pada tiga tingkatan yang berbeda:
1) mengatakan sesuatu tentang subjek, penyair,
2) mengungkapkan sesuatu tentang bahasa itu sendiri dan
3) menyampaikan hubungan unik antara penyair dan bahasa. Pada saat yang sama, pembaca membangun dialog yang intim antara kata-kata puisi dan individualitasnya sendiri.
Foto: Fotolia - Marina / Corradobarata
Topik dalam Teks Puisi