20 Contoh Neologisme
Bermacam Macam / / July 04, 2021
Neologisme
Itu neologisme Mereka adalah kata-kata atau belokan yang diperkenalkan ke dalam bahasa dengan paksaan penggunaan, dan juga makna baru yang diperoleh kata-kata yang sudah ada. Sebagai contoh: klik, emotikon, peramban.
Sebagai kriteria untuk masuknya suatu neologisme, pada umumnya diminta kata yang diperlukan, yaitu tidak ada kata lain. kata yang mengungkapkan hal yang sama dan yang bunyinya serta konstruksi formalnya sesuai dengan pedoman bahasa di mana kata itu digabungkan. Neologisme sedang menjalani adaptasi grafis untuk memenuhi persyaratan ini.
Sebuah neologisme dapat muncul sebagai leksem baru dari dalam bahasa sebagai transformasi atau derivasi dari yang sudah ada (situasi paling umum), meskipun seringkali suara-suara itu diimpor dari bahasa lain: mereka adalah bernama orang asing atau pinjaman leksikal.
Ini dapat melayani Anda:
Contoh neologisme
ikan trout | Peramban |
Obrolan | Hiperteks |
Server | Antarmuka |
Klik | Selfie |
Pindai | emotikon |
dunia maya | Perbankan rumah |
benda terbang aneh | Oenege |
Anti Virus | Escrache |
HIV positif | SMS |
Pencuri sepeda motor | Webgrafi |
Neologisme sering kali kontroversial dan ditentang oleh sektor-sektor bahasa tertentu yang berbudaya atau sangat murni, yang percaya bahwa mereka cenderung mendistorsi atau menghilangkan fitur-fitur esensialnya. Yang lain, sebaliknya, percaya bahwa neologisme memperkaya bahasa dengan merevitalisasinya.
Memang terkadang istilah-istilah ini tidak terlalu diperlukan (neologisme berlebihan), tetapi mereka sering lebih grafis atau meringkas dalam satu kata apa, untuk membuatnya dengan cara tradisional, akan membutuhkan beberapa kata.
Media massa adalah penyebar neologisme yang hebat, sering kali berlebihan, seperti "penerimaan" (yang akhirnya dimasukkan ke dalam Dictionary of the Royal Academy of Letters).
Demikian juga, komputasi telah menghasilkan banyak neologisme yang kita gunakan saat ini setiap hari. Konsep neologisme bertentangan dengan konsep arkaisme, yang mengacu pada penggunaan kata-kata kuno, yang telah ditinggalkan dalam evolusi ekspresif.
Beberapa percaya bahwa ini merupakan hilangnya warisan bahasa dan menghubungkannya dengan kurangnya membaca, terutama karya-karya klasik.
Ini dapat melayani Anda: