20 Contoh Kalimat Sastra
Bermacam Macam / / July 04, 2021
Doa Sastra
Itu kalimat sastra Mereka adalah mereka yang kita gunakan ketika kita ingin memberikan apa yang dinyatakan nilai estetika yang lebih tinggi. Sebagai contoh: Kota itu tersenyum penuh pengertian.
Kalimat sastra menjauh dari komunikasi sehari-hari, yang sebagian besar berorientasi pada masalah praktis dan karena itu memberikan bobot yang lebih besar pada fungsi referensi bahasa.
Bagaimana kalimat sastra dibangun?
Itu fungsi puitis bahasa adalah salah satu yang mendominasi dalam kalimat sastra, yang hampir selalu mencakup satu atau lebih tokoh sastra, yaitu sumber bahasa untuk memberikan keindahan atau perasaan yang lebih dalam mengungkapkan suatu ide.
Tentu saja, tidak mudah untuk menyusun kalimat sastra, karena penguasaan bahasa yang sangat baik diperlukan, terutama penguasaan kosakata kultus dan kepekaan artistik yang baik. Penyair seperti Federico García Lorca atau Gustavo Adolfo Bécquer telah meninggalkan doa sastra yang indah untuk kemanusiaan.
Kalimat sastra muncul baik dalam bentuk prosa maupun syair; puisi tidak diragukan lagi genre di mana kalimat sastra menemukan bidang mereka yang paling subur. Retorika atau "seni ucapan yang baik" adalah disiplin yang menyelidiki semua pertanyaan ini.
Sumber daya sastra
Kiasan | berlebihan | Oksimoron |
Analogi | Gradasi | Kata-kata yang berkembang |
Antitesis | hiperbola | Paralelisme |
Antonomasia | Pencitraan Sensorik | Pengejawantahan |
Perbandingan | Metafora | Polisindeton |
Elips | Metonimia | Sinestesia |
Contoh kalimat sastra
- Dia berjuang seperti singa melawan penyakitnya.
- Hatinya berubah menjadi batu sejak hari itu.
- Dia selalu di awan, memikirkan barang-barangnya.
- Tidak mungkin menembus cangkang jiwanya yang terluka.
- Kehidupan memberi mereka dua kuncup itu ketika musim gugur hampir tiba.
- Salju waktu membuat pelipisnya perak.
- Dari ruang tamu di sudut gelap // pemiliknya mungkin lupa // sunyi dan tertutup debu // harpa bisa dilihat.
- Bintang-bintang melihat kita, kota tersenyum pada kita sebagai kaki tangan.
- Setiap anak datang dengan roti di bawah lengannya.
- Mutiara dari mulutmu berbisik di telingaku.
- Perjalanan itu menyalakan api yang seolah padam.
- Pena Cervantes belum dilampaui.
- Aku bahkan tidak bisa mengeluarkan sepatah kata pun darinya.
- Es dalam tatapannya membuatku hancur.
- Kehendak dapat memindahkan gunung.
- Seperti burung phoenix, pengelompokan itu bangkit dari abunya.
- Bocah itu adalah buldoser: di mana dia melewati tidak ada yang tetap berdiri.
- Mereka memiliki romansa beruap.
- Bocah itu benar-benar lepas landas seperti roket.
- Hijau aku ingin kamu hijau. Angin hijau. Cabang-cabang hijau.