15 Contoh Esai Sastra
Bermacam Macam / / November 09, 2021
esai sastra
A esai sastra itu adalah teks ditulis dalam bentuk prosa dan dengan panjang yang relatif pendek di mana penulis merefleksikan atau menganalisis subjek tertentu dari pilihan bebas. Genre sastra ini dicirikan oleh pendekatannya yang ketat, meskipun pribadi dan subyektif terhadap subjek.
Memiliki argumen, pendapat dan pengamatan penulis, tetapi selalu didukung oleh logika dan informasi. Contohnya:pir elmoleh Octavio Paz; Pena, pensil, dan racunoleh Oscar Wilde; Inkuisisi lainnya, oleh Jorge Luis Borges dan Monster dan kritikusoleh J.R.R. Tolkien.
Esai sastra dicirikan oleh tujuan estetika dan kreatifnya, yang terkait dengan proses refleksi. Dalam teks-teks ini, tidak hanya topik yang dibahas yang relevan, tetapi juga cara dan orisinalitas penulis menyajikannya.
Mereka tidak ditujukan untuk masyarakat khusus tetapi umum, jadi penulis menghindari penggunaan teknis dan istilah yang kompleks. Selain itu, penulis dapat menggunakan berbagai sumber daya estetika untuk mempresentasikan ide-ide Anda. Misalnya, parodi, penyimpangan, ironi, karikatur, atau humor.
Esai sastra terstruktur secara longgar, tetapi umumnya berisi pengantar di awal dan kesimpulan di akhir.
Contoh karangan sastra
- Penderitaan Kekristenan (1925), oleh Miguel de Unamuno.
- Visi Anahuac (1917), oleh Alfonso Reyes.
- Sor Juana Inés de la Cruz atau jebakan iman (1982), oleh Octavio Paz.
- Sastra dan hak untuk mati (1949), oleh Maurice Blanchot.
- Keberanian untuk melihat (2012), oleh Antonio Muñoz Molina.
- Penulis dan hantunya (1963), oleh Ernesto Sábato.
- Pria yang biasa-biasa saja (1913), oleh José Ingenieros.
- Kain karung dan ungu (1941), oleh Eduardo Mallea.
- Hak untuk bermimpi (1996), oleh Eduardo Galeano.
- Ide tentang novel (1925), oleh José Ortega y Gasset.
- Kebenaran dan kehidupan (1908), oleh Miguel de Unamuno
- Utopia (1909), oleh Ramón Gómez de la Serna.
- Sejarah keabadian (1936), oleh Jorge Luis Borges.
- Yudaisme dalam musik (1850), oleh Richard Wagner.
- SMS dari negara yang terluka (2011), oleh Cristina Rivera Garza.
Ikuti dengan: