Mendefinisikan Tujuh Keajaiban Dunia Kuno
Bermacam Macam / / November 13, 2021
Oleh Javier Navarro, pada bulan Mei. 2018
Beberapa ahli berpendapat bahwa angka tujuh memiliki simbolisme yang jelas dalam peradaban kuno Mediterania dan Timur Tengah. Dalam hal ini, layak untuk rasa sakit ingat tujuh orang bijak Yunani, tujuh dosa besar, tujuh gerbang surga, tujuh bukit Roma atau tujuh pilar kebijaksanaan di dunia Arab. Ada juga tujuh konstruksi mengesankan yang dikenal sebagai Tujuh Keajaiban Dunia Kuno.
Referensi sejarah pertama untuk mereka semua muncul pada abad ketiga SM. C dalam karya Philo of Byzantium "De septem orbis miraculis".
Sapuan kuas singkat tentang keajaiban yang mencengangkan dunia
1- Mercusuar Alexandria yang terletak di pulau Faros dibangun sekitar abad ke-1 SM. C dan menghilang pada abad ke-15 sebagai akibat dari a gempa bumi. Tingginya 160 meter dan berfungsi sebagai titik referensi untuk navigasi.
2- Piramida Mesir Cheops, Khafre dan Mikerinos dibangun antara 2700 dan 2300 SM. C dan merupakan satu-satunya kompleks monumental yang masih ada. Tiga piramida dibangun sebagai makam untuk tiga firaun dari Dinasti Keempat.
3- Pada abad V a. C Patung dewa Zeus didirikan di Olympia. Itu adalah bagian dari Candi didedikasikan untuk Zeus sendiri dan dipahat oleh Phidias. Pada abad LV a. C patung itu dipindahkan ke sebuah istana di kota Konstantinopel dan pada tahun 462 patung itu menghilang dalam kebakaran.
4- Menjelang pertengahan abad V a. C Kuil Artemis dibangun di pulau Efesus dan dua abad kemudian menghilang setelah pembakaran. Namun, dari sisa-sisa kuno kolom dan beberapa sisa-sisa tetap berdiri.
5- Itu Mausoleum Halicarnassus tingginya 42 meter dan terbuat dari marmer dan perunggu. Itu dibangun pada abad lV SM. C dan dihancurkan pada abad ke-12 setelah invasi oleh pasukan Turki.
6- Colossus of Rhodes berasal dari awal abad lV SM. C. Itu dipahat oleh Ceres de Lindos dan hilangnya terakhirnya terjadi selama gempa bumi yang melanda pulau itu pada 226 SM. C.
7- Taman Gantung Babel dibangun pada abad Vl SM. C. Para arkeolog tidak setuju pada lokasi tepatnya. Menurut penelitian terbaru, mereka tidak dibangun oleh orang Babilonia tetapi oleh Asyur selama mandat dari raja Sanherib.
Lebih dari sekedar monumen
Sejarah monumen ini berfungsi untuk memahami kepercayaan agama Purbakala. Demikian juga, masing-masing bangunan ini memungkinkan untuk mengetahui kanon estetika dan budaya peradaban kuno. Tempat-tempat mistis ini mempesona nenek moyang kita dan hari ini mereka terus menjadi sumber inspirasi bagi kemanusiaan.
Foto: Fotolia - Silvia Bruno
Tema dalam Tujuh Keajaiban Dunia Kuno