Ciri-Ciri Puisi
Literatur / / July 04, 2021
Puisi adalah karya sastra yang memiliki cabang tersendiri dalam sastra, cabang ini disebut "puisi" dan ekspresinya umumnya dilakukan di ayat, tetapi juga dapat dipamerkan di prosa. Puisi telah dibagi menjadi lima genre, tiga utama dan dua sekunder.
Genre utama puisi
- Epik
- Liris
- Dramatis
Genre puisi sekunder
- Satiris
- Bersifat mendidik
Topik utama
Puisi memaparkan berbagai aspek sifat manusia seperti:
- Cinta
- Kegembiraan
- Melankoli
- Kematian
- Benci
- Keberanian
- Balas dendam
- Seumur hidup
Dengan demikian puisi dapat mengandung rima, syair, irama, bait, genre dll.
Ciri-ciri puisi :
1.- Sajak:
Rima adalah majas yang menitikberatkan pada unsur morfologis kata.
Ini terdiri dari kesamaan atau fenomena homofoni, yang dapat diklasifikasikan sebagai jenis aliterasi (gema dalam bahasa Inggris). Ini didasarkan pada pengulangan fonem saat menggunakan metrik atau ritme.
2.- Ayat:
Ayat tersebut terdiri dari gabungan rangkaian kata yang ditempatkan menurut aturan yang mengakomodir irama dan dengan meteran, dan syair tidak selalu bertepatan dengan satu unit metrik tunggal tetapi dapat bervariasi tergantung pada genre sastra puitis.
Ayat tersebut mematuhi prinsip-prinsip yang berbeda yang menghasilkan bahwa ada ayat-ayat yang berbeda seperti ayat bebas, ayat seni besar dan ayat seni kecil antara lain.
3.- Ayat:
Itu bait adalah dirinya sendiri kereta bawah tanah yang merupakan ukuran suku kata yang digunakan untuk puisi puisiDengan demikian syair tersebut terbentuk dari bait-bait yang merupakan kumpulan syair yang disesuaikan dengan meteran yang merupakan himpunan suku kata.
Definisi ini hanya sesuai dengan bahasa Spanyol, karena dalam bahasa lain seperti Latin mereka dibentuk dengan "kaki”, yang dibentuk oleh durasi dan kuantitas vokal.
4.- Irama:
Hal ini terjadi ketika diulangi pada berbagai interval secara teratur yang memungkinkan ayat-ayat dan bagian-bagiannya selaras di telinga.
Ritme dikuantifikasi oleh berbagai syair, dari seni minor ke seni mayor, yang terbentuk ketika meter (kaki) diulang secara berkala di dalam puisi.
5.- Meteran:
Meteran adalah ukuran suku kata yang memiliki nama berbeda:
- Kereta bawah tanah
- Kaki
- Kuantitas
- Trochee
- Yampo
- Anapaest
- Dactyl
- Amfibi
- Tekanan ritmik
- Ametria
- isometri
- Poliritmia
- Metrik
- Penggalan
- Setengah sajak
Ini adalah alat linguistik yang dengannya sebuah puisi dapat diatur ke dalam unit-unit berirama "syair" yang dikelompokkan ke dalam "stanza", yang dibedakan berdasarkan jumlah suku kata.
6.- Ekstensi:
Panjang dalam puisi dapat sangat bervariasi, secara umum pendek, tetapi ada puisi yang hebat yang mengungkap fakta epik seperti puisi Homer dan puisi pendek seperti umumnya diketahui.
7.- Sumber Daya:
Sumber daya sastra atau sumber daya puitis terdiri dari berbagai teknik atau prinsip seperti:
Metafora (perbandingan eksternal)
Simbolisme (Makna Khusus)
Hyperbaton (jelas berlebihan)
Perumpamaan
Analogi
8.- Subjektivitas:
Subyektivitas terdiri dari interpretasi penulis sendiri tentang hal-hal, yang memungkinkan keuletan dalam puisi sambil memungkinkan orang untuk sampai pada interpretasi pribadi masing-masing puisi.
9.- Puisi prosa:
Puisi prosa adalah puisi yang diwujudkan dalam bentuk eksposisi lisan dan tulisan, yang tidak berbentuk cerita, tetapi yang membahas beberapa ciri puisi tetapi tidak memasukkan unsur-unsurnya. sajak dan metrik.
10.- Puisi dalam musik:
Musik adalah salah satu cara yang paling umum untuk melihat puisi, karena pada dasarnya semua lagu yang dinyanyikan memiliki rangkaian syair, yang membawa ritme, sajak, meteran, dll.
Baca terus:
- Contoh Puisi
- Puisi Cinta