Apa itu Keadilan Ilahi?
Bermacam Macam / / November 13, 2021
Oleh Javier Navarro, pada Oktober. 2015
Manusia memiliki nilai dan gagasan dengan dimensi universal. Dengan cara ini, persahabatan, cinta, solidaritas atau keadilan adalah umum di semua budaya, meskipun masing-masing tradisi Budaya memberikan visi dan nuansa tersendiri terhadap masing-masing.
Keinginan akan keadilan muncul dari kebutuhan untuk hidup dalam masyarakat di mana harmoni tertentu berlaku, di mana tidak ada situasi penyalahgunaan dan dimana Keseimbangan. Hasrat akan keadilan lahir kebutuhan untuk menciptakan hukum, sehingga manusia membentuk kode dan norma hukum yang berfungsi untuk memulihkan keadilan. Namun, keadilan manusia menurut definisinya tidak sempurna, karena manusia terkadang membuat kesalahan saat menilai, bertindak dengan prasangka dan visi mereka tentang apa yang adil atau tidak adil tergantung pada konteks sosial dan keterbatasan mereka sendiri hukum.
Keadilan ilahi sebagai cita-cita
Keterbatasan keadilan manusia berarti bahwa dalam lingkup semua agama ada keadilan yang lebih tinggi, keadilan ilahi. Ini adalah sebuah
kepercayaan berdasarkan iman dan terdiri dari keyakinan bahwa Tuhan, entitas yang lebih tinggi atau tatanan order Alam memaksakan keadilan otentik dalam beberapa cara, tanpa kemungkinan kesalahan dan memberikan kepada masing-masing apa layak.Bagi orang Kristen, keadilan ilahi akan efektif dalam Penghakiman Terakhir atau Penghakiman Universal, ketika masing-masing manusia akan diminta pertanggungjawabannya kepada Tuhan, sedemikian rupa sehingga Tuhan akan menghakimi masing-masing menurut apa yang telah dia lakukan dalam hidupnya seumur hidup. Gagasan yang sama dipertahankan dalam Islam, tetapi bukannya Penghakiman Terakhir, ekspresi Hari Retribusi.
Bagi orang Mesir kuno juga ada gagasan tentang keadilan ilahi, karena mereka percaya pada reinkarnasi dan di kehidupan berikutnya dewa yang dikenal sebagai Maat akan bertugas memberantas kejahatan dan memaksakan baik.
Dalam kebanyakan agama, keadilan ilahi disajikan sebagai memaksa yang melawan kelemahan dan ketidakcukupan keadilan manusia. Inilah yang terjadi dengan Hindu, agama politeistik tetapi dengan konsep kunci, karma. Disebut Hukum Karma mengatur semua yang telah diciptakan dan merupakan entitas atau kekuatan yang bertanggung jawab untuk menegakkan keadilan sejati.
Kritik terhadap gagasan Keadilan Ilahi
Dari beberapa pendekatan filosofis dipahami bahwa konsep keadilan ilahi tidak lebih dari sebuah penemuan manusia yang muncul sebagai konsekuensinya logika untuk percaya pada Tuhan pencipta atau entitas spiritual tingkat tinggi. Bagi para filsuf ini keadilan ilahi adalah fiksi konseptual dan tidak masuk akal dari sudut pandang yang sangat rasional.
Foto: iStock - 4FR / DHuss
Tema dalam Keadilan Ilahi