Konsep dalam Definisi ABC
Bermacam Macam / / November 13, 2021
Oleh Javier Navarro, pada bulan Mei. 2016
Untuk orang Yunani yang memulai who tradisi Filosofi Barat, kata dianoia identik dengan pikir atau kecerdasan. Namun, itu bukan sembarang pemikiran tetapi cara penalaran tertentu, pemikiran diskursif.
Dianoia dan noesis
Para filsuf Yunani, terutama Plato, mendasarkan proposal mereka pada rasionalitas. Meskipun demikian, mereka mengerti bahwa tidak ada cara tunggal untuk memahami alasannya. Jadi, ketika kita berpikir secara argumentatif, kita berhadapan dengan nalar dianoetik, yang bertentangan dengan nalar niskala. Jadi, dianoia dan noesis adalah dua pernyataan akal. Dalam kasus pertama, itu adalah proses intelektual diskursif dan yang kedua, wawasan intelektual. Misalnya, dalam disertasi moral Kita akan berada di bidang dianoia, sedangkan ide-ide universal atau yang dapat dipahami didasarkan pada noesis.
Dianoia dalam Plato dan Aristoteles
Menurut Plato, dianoia memiliki peringkat yang lebih rendah daripada noesis. Dia juga menegaskan bahwa dianoia mengandaikan tingkat menengah antara opini atau doxa dan
intelijen. Jika kita mengatakan bahwa kita menyukai sesuatu, kita dihadapkan pada pendapat pribadi berdasarkan kecenderungan kita terhadap sesuatu. Di sisi lain, untuk mempertahankan tesis demi proposal, kita perlu menguraikan ide dengan argumen, pendekatan yang lebih kompleks dan itu adalah dianoia itu sendiri. Pada tingkat tertingginya, akal bersifat niskala, karena ia mencapai pengetahuan tentang ide-ide universal.Pendekatan Plato terhadap dianoia mempengaruhi muridnya Aristoteles, yang juga merefleksikan akal manusia. Menurut Aristoteles, ada hirarki dalam pemikiran dan di atas adalah apa yang disebut kecerdasan tertinggi atau penggerak utama dan di tingkat yang lebih rendah ada mode penalaran lain: ilmiah, pendapat dan penalaran diskursif atau dianoia.
Alasan para filosof Yunani
Gagasan dianoia dalam Plato dan Aristoteles berfungsi untuk mengingatkan kita bahwa para filsuf Yunani memahami bahwa akal manusia adalah alat untuk mencapai pengetahuan yang benar. Jadi, jika kita ingin berdebat dengan kriteria, berpikir Secara logis atau berargumen dengan landasan, kita perlu mendasarkan gagasan kita pada rasionalitas dan bukan pada pemikiran mistis, takhayul, atau pendapat pribadi.
Komitmen pada akal sebagai jalan otentik menuju kebenaran adalah kontribusi besar dari filsafat Yunani. Bagi para filsuf Yunani untuk berpikir secara rasional adalah pertanyaan yang perlu, karena jika tidak, manusia akan dikutuk pada ketidaktahuan, ke ketidakadilan dan barbarisme.
Foto: iStock - Rex_Wholster / ilbusca
Tema di Dianoia