Definisi Siklus Hidup (dalam Psikologi)
Inhibisi Teori String / / April 02, 2023
Gelar dalam psikologi
Perspektif siklus hidup dalam psikologi perkembangan adalah pendekatan yang berfokus pada proses proses evolusi yang terjadi sepanjang hidup individu dan tidak hanya pada tahap tertentu perkembangan.
Menjelajahi perkembangan manusia sebagai rangkaian perubahan dan proses evolusioner yang dipengaruhi oleh faktor biologis, sosial, budaya, dan lingkungan. Dalam pengertian ini, usia kronologis bukanlah variabel pengorganisasian utama dari pekerjaan evolusi, karena perkembangan adalah proses multi arah, dengan banyak lintasan dan kemungkinan. Inilah perbedaannya dari perspektif tradisional psikologi perkembangan, yang berfokus pada urutan, searah, dan tidak dapat diubahnya perkembangan. Sebaliknya, pendekatan siklus hidup memandang proses perkembangan sebagai berkelanjutan dan tidak terbatas pada tahap awal kehidupan. Selain itu, kajian pembangunan harus mempertimbangkan interaksi antara sistem ontogenik dan biokultural yang berubah dari waktu ke waktu.
Proses perkembangan sepanjang siklus hidup: perubahan biologis, kognitif, emosional, sosial dan perilaku
Proses perkembangan yang terjadi sepanjang siklus hidup beragam dan dapat mencakup perubahan biologis, kognitif, emosional, sosial, dan perilaku. Mereka kompleks, saling berhubungan dan dapat mencakup perubahan dalam berbagai aspek kehidupan. Memahami proses ini penting untuk memahami perilaku manusia dan untuk merancang intervensi efektif yang meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan sepanjang siklus hidup. Di sini kita akan melihat beberapa:
● The perkembangan fisik dan motorik melibatkan perubahan dalam tubuh dan kemampuan fisik sepanjang hidup. Misalnya pertumbuhan dan pematangan tubuh, serta perkembangan keterampilan motorik seperti berjalan, berlari, dan melompat.
● Perkembangan kognitif melibatkan perubahan dalam proses berpikir, memori, perhatian, dan pemecahan masalah. Misalnya, studi yang dilakukan oleh Jean Piaget mempertahankan bahwa anak-anak melewati empat tahap perkembangan: sensorimotor (0 sampai 2 tahun), praoperasional (2 hingga 7 tahun), operasi konkret (7 hingga 11 tahun) dan tahap operasi formal (11 tahun ke atas).
● The perkembangan emosi sosial mengacu pada perubahan kepribadian, hubungan sosial dan emosi. Teori perkembangan psikososial Erik Erikson menunjukkan bahwa perkembangan kepribadian terjadi sepanjang hidup dan seterusnya setiap tahap perkembangan ditandai dengan krisis psikososial yang harus berhasil diselesaikan untuk melanjutkan ke tahap berikutnya panggung. Misalnya, sekitar tahun pertama kehidupan, tantangan pertama yang dihadapi bayi adalah belajar memercayai orang yang merawatnya. perawatan dan di dunia sekitar mereka, dan kemudian beralih ke tantangan berikutnya yang melibatkan pengembangan kemandirian dan kepercayaan diri. otonomi.
● The pengembangan moral mengacu pada pemahaman dan adopsi nilai dan prinsip etika. Misalnya, Kohlberg mengembangkan teori tahapan perkembangan moral yang berfokus pada bagaimana anak-anak dan remaja belajar membedakan antara benar dan salah dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai etika dan bagaimana rasa moralitas ini berkembang sepanjang hidup anak-anak
● The pengembangan kejuruan mengacu pada pilihan pekerjaan dan kepuasan kerja dan bagaimana hal ini berubah sepanjang siklus hidup. Misalnya, orang dewasa muda dapat memilih karir dan berkembang secara profesional, sementara orang dewasa yang lebih tua dapat pensiun dan menghadapi tantangan ekonomi dan sosial.
Penting untuk dicatat bahwa proses pengembangan ini tidak terjadi secara terpisah, tetapi saling berhubungan dan mempengaruhi satu sama lain. Misalnya, perubahan kepribadian dapat mempengaruhi pilihan karir, sedangkan kemampuan kognitif dapat mempengaruhi perkembangan emosi.
Pentingnya perspektif siklus hidup dalam praktik klinis
Perspektif perjalanan hidup memiliki implikasi mendasar untuk praktik dan intervensi klinis, seperti yang dikemukakannya Perubahan lingkungan, seperti paparan pengalaman traumatis atau kesulitan sosial, dapat mempengaruhi perkembangan individu. Misalnya, anak-anak yang tumbuh di rumah dengan tingkat konflik dan stres yang tinggi diketahui mengalami perubahan dalam perkembangan kognitif dan sosio-emosional mereka. Demikian pula, orang dewasa yang lebih tua yang mengalami kesepian dan isolasi sosial mungkin mengalami perubahan negatif pada kesehatan fisik dan mental mereka. Oleh karena itu, perlu mempertimbangkan konteks sosial dan lingkungan di mana setiap individu berkembang ketika mempelajari proses perkembangan sepanjang siklus hidup.
Selain itu, di bidang psikoterapi, perspektif siklus hidup berpendapat bahwa terapis tidak hanya harus mempertimbangkan pengalaman individu pada saat ini, tetapi juga kisah hidupnya dan pengalaman yang dia miliki sepanjang hidupnya. lingkaran kehidupan.