Pentingnya Lempeng Tektonik
Bermacam Macam / / August 08, 2023
Pergerakan seismik yang disebabkan oleh gempa bumi, letusan gunung berapi atau fenomena tertentu iklim Mereka memiliki hubungan langsung dengan struktur geologi bagian dalam Bumi. Untuk mengetahui fenomena semacam ini perlu dipahami suatu teori ilmiah, yaitu teori lempeng tektonik.
Dasar-dasar teori
Teori lempeng tektonik didasarkan pada dua kontribusi berbeda: 1) pergeseran benua yang dikemukakan oleh ilmuwan Alfred Lothar Wegener sekitar tahun 1910 dan perluasan dasar samudra, sebuah usulan penjelas dari ahli geologi Harry Hammond Hess pada dekade 1960. Perpaduan keduanya diduga merupakan konsepsi baru tentang lempeng bumi. Teori ini menjelaskan struktur kerak bumi. Dengan demikian, ditegaskan bahwa kerak bumi dibentuk oleh rangkaian lempeng-lempeng kaku yang konstan gerakan. Balok atau lempengan ini bertumpu pada lapisan batuan panas dan lentur yang dikenal sebagai astenosfer.
Teori ini memungkinkan kita untuk menjelaskan pelatihan pegunungan dan, pada saat yang sama, bagaimana lempeng tektonik bergerak di atas cairan mantel bumi.
Untuk mencegah gempa bumi dan letusan gunung berapi, perlu diketahui bagaimana lempeng tektonik bergerak.
Kapasitas destruktif dari gunung berapi dan gempa bumi memiliki dampak yang menghancurkan dalam beberapa kasus. Ilmuwan masih belum tahu bagaimana memprediksi fenomena semacam ini. Namun, dianggap bahwa belajar tektonik lempeng sangat penting agar di masa depan dapat diketahui lebih awal kapan gunung api akan meletus atau kapan pergerakan pertama gempa bumi akan dimulai.
Bumi memiliki tiga lapisan yang berbeda: di bagian luar adalah kerak bumi, kemudian mantel dan akhirnya inti.
Kerak dan bagian dangkal mantel membentuk lempeng tektonik. Dia panas dari bagian dalam Bumi memanaskan magma yang ada di kedalaman dan naik menuju bagian atas mantel tempat ia mendingin kembali. Ini terjadi melalui proses konveksi, yang menyebabkan beberapa lempeng tumbuh dan yang lainnya menyusut.
Di beberapa wilayah Bumi, satu lempeng disisipkan ke dalam yang lain, mengidentifikasi wilayah yang dikenal sebagai zona subduksi. Inilah yang terjadi di pantai Chili atau di Amerika Tengah, tempat gesekan lempeng tektonik menjadi pemicu sebagian besar gempa bumi. Terkadang pergerakan lempeng menyebabkan retakan pada kerak bumi, dan retakan ini dikenal sebagai patahan.
Fotolia: popaukropa – serigala dan domba
tulis komen
Berkontribusi dengan komentar Anda untuk menambah nilai, memperbaiki atau memperdebatkan topik.Pribadi: a) data Anda tidak akan dibagikan dengan siapa pun; b) email Anda tidak akan dipublikasikan; c) untuk menghindari penyalahgunaan, semua pesan dimoderasi.