Contoh Unsur Psikologis Dalam Tulisan
Menggambar / / July 04, 2021
Dari empat fungsi psikologis yang ditunjukkan Jung - sensasi, intuisi, perasaan dan pikiran - hanya satu yang jelas linguistik: pikiran. Perasaan berbatasan dengan bidang linguistik, dan keduanya dianggap irasional - sensasi dan intuisi - melarikan diri dari bidang ini. Ini berarti bahwa ketika bahasa digunakan, pikiran (atau alasan) sepenuhnya bekerja dan, dalam beberapa keadaan, juga perasaan.
Dengan cara apa kekuatan batin manusia ini memanifestasikan dirinya, dalam proses komunikatif? Kita tahu mereka sebagai niat, penalaran, memori, kekuatan keputusan, imajinasi, kriteria selektif, emosionalitas, perhatian dan pemahaman. Kecenderungan atau selera dan minat juga ikut bermain.
Karena menulis adalah cara komunikasi melalui bahasa tertulis, maka pada dasarnya menulis didasarkan pada psikologi. Ini adalah produk dari pikiran manusia, ditakdirkan untuk pikiran manusia lain.
Sebagai realisasi praktis antarindividu, menulis memainkan peran yang sangat penting dalam hubungan manusia: dalam budaya, ekonomi dan sosial, ia berfungsi sebagai kendaraan ekspresif untuk kebutuhan yang paling beragam dari lelaki. Karenanya 'fungsionalitasnya, istilah yang sangat modern yang mengandung rasa pelayanan, kemampuan beradaptasi, dan kecukupan yang jelas.
Oleh karena itu, agar benar-benar berfungsi, sesuai dengan tujuannya dalam setiap kasus, tulisan harus didasarkan pada modernitas: ia harus menjadi produk zaman bagi manusia zaman itu. Kami tidak dapat terus menggunakan formula dari lima puluh tahun yang lalu, tanpa makna saat ini, jika kami mau tulisan kita mencapai — atau "hits," untuk menggunakan kata kunci — ke dalam kepekaan manusia kontemporer. Tidaklah logis untuk menulis surat bisnis dengan setia menyalin model dari manual dan berharap mendapatkan hasil Sama seperti mereka yang membuat setiap tulisan menjadi "pesan pribadi", menurut petunjuk psikologi modern terapan.
Sangat penting bahwa pertanyaan "Untuk siapa? "mendahului setiap tindakan penulisan. Hal ini dapat diringkas menjadi moto yang merupakan formula emas dalam hubungan manusia:
ALTER sebelum EGO. (Menempatkan Anda sebelum saya dalam segala keadaan).
Untuk melakukan ini, perlu untuk mengetahui orang lain itu, bahwa Anda (tanyakan pada diri sendiri masalahnya: "siapa dia? ", "Bagaimana itu? "," Apa minatmu? "dan lain-lain serupa), untuk mendekatinya sesuai dengan kemungkinan pemahaman Anda dan kebutuhan Anda. Jika kita ingin mereka menangkap dan mengasimilasi ide dan niat kita, kita harus membuatnya mencapai penerima dengan cara yang mudah dicapai.
Singkatnya, adaptasi terhadap pembaca adalah dasar dari penulisan yang efektif.