Kegunaan Sejarah
Sejarah Universal / / July 04, 2021
Hal ini untuk mengidentifikasi dan mengetahui akumulasi pengalaman umat manusia selama periode yang berbeda dari hidupnya; Selanjutnya, misinya adalah untuk menyelidiki cara-cara untuk meningkatkan fungsi masyarakat manusia.
Untuk melakukan ini, ia mengikuti prosedur metodologi (metode ilmiah) yang akan mengarah pada perolehan pengetahuan melalui penggunaan langkah-langkah atau teknik dalam penelitian dokumenter atau pedesaan.
Sejarah, seperti semua ilmu pengetahuan, bergantung pada ilmu-ilmu lain, meskipun memiliki tujuannya sendiri; laporan yang dikumpulkan dari mereka sangat berharga untuk pengembangan yang lebih baik. Di antara ilmu yang paling menonjol di bidang ini adalah:
- Geografi: Mempelajari penyebab, hubungan dan distribusi peristiwa dan fenomena fisik, biologis dan sosial di bumi. Jadi sangat penting untuk lokasi spasial dan temporal dari peristiwa sejarah.
- Antropologi: Pelajari fosil untuk menjelaskan hal-hal tentang kemanusiaan. Oleh karena itu, menjadi penting untuk penentuan temporal dan spasial ras manusia di masa lalu.
- Arkeologi: Pelajari sisa-sisa peradaban tertua. Oleh karena itu, ia bertindak sebagai alat penting dalam mencari sumber langsung dan tidak langsung untuk penentuan fakta, ruang, dan lokasi masyarakat kuno dalam kaitannya dengan cerita.
- Sosiologi: Pelajari berbagai bentuk atau institusi sosial yang telah ada selama perkembangan umat manusia. Oleh karena itu, fungsi utamanya adalah untuk membantu lebih memahami hubungan antara berbagai tahap sejarah masyarakat dan perkembangannya dalam waktu dan ruang tertentu.
- Ekonomi: Ini memberikan informasi tentang produksi, distribusi dan konsumsi barang dan jasa yang memungkinkan menganalisis perkembangan masyarakat.
- Psikologi: Fungsinya memungkinkan untuk memperoleh kesimpulan tentang perilaku manusia dalam masyarakat dan bagaimana pengaruhnya terhadap perkembangan sosial, politik, ekonomi, agama atau budaya.
Perlu dicatat bahwa ada perbedaan jenis atau bentuk penafsiran sejarah oleh sejarawan, di antaranya yang paling menonjol adalah: the historisisme, itu idealisme dan materialisme sejarah.
Dalam historisisme, sejarawan menafsirkan dengan cara mereduksi, dengan kecenderungan intelektual, fakta atau kondisi sejarah yang dimiliki oleh peradaban atau masyarakat tertentu.
Dalam kasus idealisme, sejarawan menafsirkan melalui ide-idenya, keyakinan, asumsi, dll. (Ini tidak memperhitungkan metode ilmiah), fakta atau kondisi sejarah milik masyarakat atau peradaban tertentu.
Sementara di materialisme sejarah, sejarawan menafsirkan sejarah berdasarkan mode produksi, kekuatan produktif dan hubungan produksi, yang mendominasi dalam epos atau periode yang dianalisis dari suatu masyarakat atau peradaban bertekad.