Pengertian Perumpamaan (tokoh sastra)
Bermacam Macam / / July 04, 2021
Oleh Javier Navarro, pada bulan Mei. 2014
perumpamaannya adalah cerita dengan ajaran moral. Biasanya ini adalah cerita yang sangat sederhana dan mudah dipahami, di mana hasrat dan keinginan manusia digunakan melalui karakter, hewan, atau aspek kehidupan sehari-hari.
Mendengar kata perumpamaan terlintas dalam pikiran nama Yesus, yang sedang berbicara kepadanya murid-muridnya sehingga mereka dapat dengan mudah memahaminya, karena pada waktu itu tidak ada kebiasaan untuk membaca. Kebanyakan dari populasi Dia buta huruf dan pengetahuan dikomunikasikan secara lisan. Sangat penting bahwa narasinya menghibur dan, di atas segalanya, itu tidak rumit. Hal serupa terjadi ketika kita bercerita kepada anak-anak. Kami melakukannya untuk tujuan ganda; di satu sisi kami bermaksud menghibur Anda dengan cerita menarik dan, pada saat yang sama, kami ingin mengajari mereka nilai-nilai. Seorang anak berusia 4 atau 5 tahun perlu membedakan yang baik dan yang jahat, mulai memahami bagaimana ia harus bersikap. Dan untuk ini, cerita adalah narasi yang paling tepat.
Perumpamaan itu memiliki tujuan yang mirip dengan cerita anak-anak. Namun, perumpamaan itu ditujukan kepada pria dewasa yang memiliki pemikiran rumit, memiliki pengalaman tetapi dia juga membutuhkan nasihat yang baik, pola perilaku yang tepat. Inilah yang Yesus lakukan dengan orang-orang yang mendengarkan dia dan khususnya dengan para pengikutnya. Ini terbukti dalam Injil, di mana sejumlah besar perumpamaan (perumpamaan tentang anak) yang hilang, penabur atau orang Samaria yang baik hati akan menjadi beberapa yang paling terkenal). dalam Book yang paling penting dari umat manusia, Alkitab. Ini adalah buku agama dan, pada saat yang sama, nilai sastra yang besar. Penyebarannya bersifat universal dan telah diterjemahkan ke dalam semua bahasa. Akibatnya, cerita dan ajaran mereka adalah bagian dari budaya universal.
Maksud moral dari perumpamaan itu penting karena itu adalah tujuan sebenarnya dari cerita yang diceritakan. Kita perlu merefleksikan perilaku kita dan melakukannya dengan cara konseptual akan menjadi tipikal dari filsafat, bidang pengetahuan yang kompleks dengan kosa kata yang sangat khusus yang sulit untuk ditangani oleh orang sederhana. Perumpamaan itu, oleh karena itu, memiliki unsur sastra yang tak terbantahkan, karena mereka adalah cerita yang sangat menarik tetapi tujuan sebenarnya adalah karakter moral. Inilah yang terjadi di mana saja di dunia ketika seorang imam Kristen berbicara kepada umatnya dan menggunakan kitab suci dan perumpamaannya untuk mengingatkan kita bahwa kita harus memilih yang baik dan menghindari salah.
Tema dalam Perumpamaan (tokoh sastra)