Contoh Reaksi Eksoterm
Kimia / / July 04, 2021
Termokimia adalah bagian dari ilmu kimia yang mempelajari hubungan antara reaksi kimia dan perubahan suhu selama reaksi. Ketika dua zat bereaksi, reaksinya bisa endotermik atau eksotermik.
Reaksi endoterm adalah reaksi yang menyerap panas.
Reaksi eksoterm adalah reaksi di mana dua atau lebih zat bereaksi, mereka melepaskan energi dalam bentuk panas. Setelah reaksi selesai, produk yang dihasilkan disebut tubuh endotermik, karena ketika menguraikannya, perlu menyediakan panas.
Ciri-ciri utama reaksi endoterm adalah sebagai berikut:
- Reaksi hanya membutuhkan katalis atau pemicu, kadang bisa juga spontan.
- Setelah reaksi dimulai, itu disebarkan dalam rantai oleh zat reaktif dan tidak berhenti sampai komponen sepenuhnya bereaksi satu sama lain, tanpa memerlukan daya luar.
- Zat yang dihasilkan (badan endoterm) merupakan senyawa yang stabil secara kimia, sehingga tidak mudah terurai.
- Untuk menguraikan tubuh endotermik, perlu untuk menyediakan mereka dengan panas agar dekomposisi berlangsung.
- Ketika reaksi dekomposisi dimulai, ia terus-menerus membutuhkan panas untuk disuplai ke sana, karena dengan menghentikan pasokan, dekomposisi terganggu.
Contoh reaksi eksoterm
Salah satu reaksi eksoterm yang telah dicoba dimanfaatkan adalah pembentukan air. Hidrogen (H2) adalah elemen gas yang, ketika terkena udara, terbakar. Hal ini terjadi karena bergabung dengan oksigen (O2), menghasilkan reaksi eksogen, yaitu, hidrogen bereaksi secara spontan dengan oksigen, menghasilkan air dan melepaskan panas:
2H2 + O2 -> 2 H2O + panas
Karakteristik pembentukan air ini telah digunakan untuk membuat mesin hidrogen, di mana reaksi pembentukan air dan energi yang dihasilkannya digunakan untuk menggerakkan piston mesin, hanya sebagai residu Air. Kelemahan dari sistem ini adalah bahwa jika terjadi kecelakaan atau kebocoran, karena hidrogen yang mudah terbakar, ada risiko kebakaran atau ledakan yang sangat tinggi.
Contoh lain dari reaksi eksotermik adalah rayap. Rayap adalah campuran bubuk aluminium yang sangat halus dan beberapa oksida logam, seperti oksida tembaga atau oksida besi. Untuk memulai reaksi, pengapian diperlukan, biasanya dengan strip magnesium. Ini memberikan energi awal yang disebarkan dalam rantai di seluruh campuran sampai komponen bereaksi sepenuhnya. Dalam reaksi, Aluminium bergabung dengan oksigen oksida yang dicampur, membentuk aluminium oksida dan melepaskan logam lainnya.
Iman2ATAU3 + 2Al -> 2Al2ATAU3 + 2Fe + panas
Reaksinya sangat keras dan mengeluarkan banyak panas. Hal ini menyebabkan logam dari mana oksigen dilepaskan (dalam contoh, besi) meleleh. Fitur ini digunakan dalam industri rel untuk mengelas rel setelah dipasang atau diubah.