Contoh Penambahan dan Pengurangan Gaya
Fisika / / July 04, 2021
Dalam penambahan dan/atau pengurangan gaya vektor, vektor yang diperoleh disebut vektor resultan, untuk menghitungnya dapat digunakan metode grafis atau analitik berikut:
Metode grafis: Dalam metode grafis, sangat penting untuk menentukan ukuran standar untuk besarnya vektor dan sebaiknya gunakan kertas grafik atau kertas grafik untuk perhitungan vektor yang lebih baik dihasilkan.
Metode segitiga: Vektor pertama V ditempatkan1 dengan pengukuran masing-masing, setelah dibuat grafik, vektor kedua V ditempatkan2 dengan pengukuran masing-masing, menempatkan titik awal vektor di ujung panah pertama. Akhirnya, sebuah vektor V ditarikr dari titik awal yang pertama ke titik panah yang kedua. Vektor yang dihasilkan akan sama dengan jumlah kedua vektor, sudut arah diambil dengan busur derajat dan arah diamati dengan panah.
CONTOH MASALAH APLIKASI:
Bergabung →F1 = 16 m / s, 45 ° arah timur ke atas, dengan vektor →F2= 8m / s, 90° arah timur searah jarum jam.
Metode analisis: Ini didasarkan pada penguraian gaya menjadi komponen-komponennya pada sumbu X dan Y. Untuk menghitung nilai gaya pada sumbunya, kami mengambil sebagai dasar rumus berikut:
→FX=→biaya →Fkamu=→Fsen
CONTOH MASALAH APLIKASI:
Gaya sebuah mobil adalah 20 N, dengan sudut 60° dengan arah timur-barat dan ke atas. Hitung gaya resultan.
Untuk gaya di X, kosinus 60 ° sama dengan: 0,5.
→Fx = →F cos untuk = 20 km x 0,5 = 10 km
Untuk gaya di Y, sinus sama dengan: 0,866
→Fkamu= →Fsen untuk = 20 km x 0,866 = 17,32 km
Setelah berikut ini dilakukan, perhitungan vektor yang dihasilkan dilakukan dengan menggunakan teorema Pythagoras.
Akhirnya, sudut ditentukan dengan rumus berikut:
untuk= tg-1→Fkamu / →Fx= 17.32 / 10=60°