Pengertian Buah Sulung (Agama)
Bermacam Macam / / July 04, 2021
Oleh Javier Navarro, pada Desember. 2017
Ini harus dipahami dalam konteks agama, terutama dalam Yudaisme dan Kristen. Adapun maknanya, ini adalah tentang segala sesuatu yang pertama-tama dipersembahkan oleh orang percaya kepada Tuhan. Untuk pembuahan ke tingkat koran, klik di sini.
Sebagaimana disebutkan dalam teks-teks suci, barang-barang yang awalnya diperoleh pada awal tahun harus digunakan untuk menghormati Tuhan. Barang-barang yang membentuk buah sulung ada tiga: shalat, puasa, dan sedekah. Setiap orang percaya dapat menafsirkan bagaimana ia menawarkan barang-barang ini kepada Tuhan.
Asal-usul Alkitab dan Konsekuensi dari Buah Sulung
Dalam Kitab Suci disebutkan bahwa buah sulung dari bumi harus dipersembahkan kepada Allah untuk menghormati Dia. Tindakan ini dibingkai dalam konteks festival: Bikkurim atau pesta buah sulung. Orang-orang Israel mempersembahkan buah pertama dari panen kepada Tuhan setelah Sabat pertama setelah hari raya roti tidak beragi. ragi atau Jag Ha-Matsot.
Dalam Imamat ditunjukkan bahwa barang-barang pertama tahun itu dikirimkan kepada imam dalam sebuah keranjang dan barang-barang tersebut melambangkan bagian suci dari upaya individu setiap orang. Dalam komunitas Yahudi, buah sulung dari buah sulung memiliki arti yang jelas
simbolis, karena mereka mengacu pada nubuat kebangkitan Mesias.Sebagai hasil dari buah sulung yang dikirimkan di awal tahun, waktu yang tersisa dikuduskan oleh Tuhan. Ini terjadi untuk alasan jelas: orang percaya telah memberikan prioritas kepada Tuhan dan dalam menanggapi ini kemurahan hati Tuhan menawarkan kekudusan manusia dalam tindakannya yang akan datang sepanjang tahun. Harus diingat bahwa buah sulung memiliki kekuatan penebusan, yaitu, Tuhan memberi penghargaan kepada mereka yang memprioritaskannya.
Pemberian buah sulung adalah cara untuk memuliakan Tuhan
Dari sudut pandang Yudaisme dan Kristen, gagasan menghormati Tuhan memiliki arti ganda: menghargai dan mencintai-Nya. Jadi, melalui buah sulung Tuhan dihormati dan apa yang diberikan memiliki karakter prioritas.
Dari perspektif buah sulung memiliki makna yang dalam. Pertama, mereka menyiratkan bahwa Tuhan telah diterima ke dalam jantung dari pria itu dan, sebagai akibatnya, tanda terima kasih secara eksplisit ditawarkan kepadanya. Dapat dikatakan bahwa buah pertama mengingatkan kita pada tiga hal mendasar: bahwa keyakinan kita harus pergi disertai dengan tindakan, bahwa masalah tertentu adalah prioritas dan bahwa kesetiaan kita kepada Tuhan harus diperbarui secara berkala.
Dalam konteks non-religius, mekanisme syukur mirip dengan pesta buah sulung, karena kita mempersembahkan sesuatu kepada seseorang yang sebelumnya telah menunjukkan kemampuannya. kepercayaan dan miliknya cinta.
Foto: Fotolia - ubonwanu
Topik Buah Sulung (Agama)