Contoh Lembar Analisis
Literatur / / July 04, 2021
SEBUAH lembar analisis adalah sumber daya didaktik yang digunakan untuk mengatur dan secara analitis menyusun sekumpulan data tentang sebuah karya dan pengarangnya. Sebagian besar waktu digunakan untuk menganalisis karya-karya yang bersifat sastra dan, meskipun isinya mungkin sedikit berbeda, secara umum Harus ada judul karya, pengarangnya, konteks sejarah, struktur, bentuk ekspresi, jenis bahasa dan kosa kata. Demikian juga, genre sastra tempat karya itu berasal, spesies sastranya, temanya, temanya tokoh, ruang dan waktu, serta kesimpulan, penilaian kritis dan daftar pustaka bekas.
Contoh lembar analisis:
Judul karya: The Lost Honor
Pengarang: Juan Carlos Vázquez
1.2.1 Biografi:
Vázquez lahir di kota La Paz, Bolivia, pada tanggal 5 Februari 1894. Sejak usia sangat muda ia memiliki daya tarik yang besar untuk sastra. Ia belajar studi dasar di kota asalnya, hingga ia pindah ke Buenos Aires, Argentina. Di sana ia memulai karya sastra dan karir mengajarnya. Pada usia 22, ia menerbitkan novel pertamanya, yang akan diikuti oleh 10 novel lainnya. Pada tahun 1945 ia mendirikan dan mengarahkan Majalah Sastra Perbandingan Argentina. Dia meninggal pada usia 79 di kota kelahirannya, setelah berjuang melawan penyakit degeneratif.
1.2.2 Produksi sastra: Kehormatan yang hilang (1916), Rute sutra (1918), Buku lagu populer Argentina (1922), Sensations and landscapes (1930), Songbook populer Bolivia (1933), Cochabamba dan La Paz (1941), Alasan Yesus (1944), Reruntuhan Inca (1950), Laut (1952), Moralejas (1957), Kebisingan musik (1968).
1.3 Konteks Sosial Historis: Vázquez adalah salah satu penulis Amerika Latin paling populer dalam genre pribumi. Melalui karyanya, penulis menunjukkan kepada kita karakteristik dan nilai-nilai masyarakat asli kerucut selatan. Banyak dari karya-karyanya memiliki karakter utama penduduk asli yang menghadapi sistem kolonial Spanyol yang ganas atau pelanggaran kontemporer. Tanpa ragu, karyanya sangat dipengaruhi oleh kegiatan politik dan pendidikannya.
Data umum.
2.1 Struktur: Novel ini dibagi menjadi 12 bab dan 230 halaman.
2.2 Bentuk ekspresi: Tujuan
2.3 Jenis Bahasa: Informal
2.4 Kosakata
Acsu: pakaian warna-warni yang digunakan oleh wanita pribumi.
Acullicu: bolus yang dihasilkan dari campuran coca dengan air liur.
Terikat: bungkusan yang dibawa oleh orang-orang di lapangan.
Analisis Bentuk:
3.1 Genre sastra: Narasi Amerika Latin
3.2 Spesies sastra: Novel pribumi
3.3 Topik: Pemberontakan Pribumi selama koloni di kerucut selatan.
3.4 Karakter:
3.4.1: Utama: Alwa, Fray Gerónimo de Tolosa, Aruma dan Illa.
3.4.2: Sekunder: Rodrigo de Menieta, Francisco de Xavier, Titi, Ururi.
3.5 Waktu: abad ke-17
3.6 Spasi: Cerro de Oro
3.7 Plot: Cerita terjadi di kota Santa Cruz de la Sierra di mana Alwa, seorang penggembala llama muda, hidup bahagia bersama orang tua dan saudara-saudaranya. Namun, seorang pemilik tanah yang kejam di wilayah bernama Rodrigo de Menieta mengancam keluarganya dengan mengambil semua yang dia miliki. Untuk alasan ini, protagonis berhasil mengatur, bersama dengan dua teman, Aruma dan Illa, sebuah pemberontakan pribumi melawan pemilik tanah.
Oleh karena itu, sejarah menunjukkan kesulitan-kesulitan yang harus dihadapi oleh masyarakat adat untuk memperoleh tujuan, terutama karena mereka juga melawan seorang religius berpengaruh bernama Fray Gerónimo de Tolosa. Demikian juga, kami diperlihatkan pengkhianatan yang dilakukan beberapa penduduk asli terhadap Alwa dan dukungan dari orang Spanyol yang kaya tetapi mulia.
3.8 Nilai: karya ini membahas persahabatan tetapi juga kecemburuan, keserakahan, dan kebencian dalam masyarakat yang terpecah karena alasan yang berbeda
Analisis Konten:
Teks tersebut mencoba menunjukkan bagaimana pemberontakan pribumi terjadi di tempat yang didominasi oleh pemilik tanah dan penghisap, meninggalkan kita sebagai ajaran bahwa perjuangan untuk tujuan mulia selalu ada hasilnya.
Kesimpulan:
Ini adalah karya dengan konten asli yang kuat yang oleh karena itu berusaha untuk menyelamatkan kekuatan dan semangat komunitas masyarakat adat Bolivia, menunjukkan bahwa mereka hidup selaras dengan alam dan di bawah sistem sosial yang adil dan egaliter
Kehormatan hilang. Perpustakaan Sastra Bolivia yang Hebat. Masa depan. Editorial Castillo, 2003.