Konsep dalam Definisi ABC
Bermacam Macam / / July 04, 2021
Oleh Javier Navarro, pada Sep. 2017
Dalam beberapa periode sejarah Perancis dan Spanyol, perempuan telah terpinggirkan ketika mengakses tahta kerajaan bangsa. Larangan dalam suksesi dinasti ini juga berlaku bagi keturunan perempuan. Itu aturan diterapkan adalah yang terkenal Hukum Salic. Undang-undang ini juga memainkan peran utama di negara-negara lain benua Eropa, seperti Swedia, Hongaria dan Polandia.
Asal terpencil dari Hukum Salic
Nama undang-undang ini berasal dari abad ke-5, ketika Salian Franks yang menduduki saat ini wilayah Perancis memberlakukan Lex Salica. Pada mulanya undang-undang ini mencakup segala macam aspek hukum (misalnya tentang Baik dari warisan atau hukuman untuk kejahatan tertentu).
Namun, Lex Salica dari Salian Franks dikenal karena memberikan hak istimewa kepada laki-laki berturut-turut untuk mahkota. Aturan hukum yang mengecualikan perempuan diterapkan di Prancis selama 400 tahun dan tidak menimbulkan masalah warisan karena selalu ada anak laki-laki dalam garis keturunan.
Sejak abad ke-10, hukum tidak lagi diterapkan, tetapi pada abad ke-14 diberlakukan lagi ketika Philip IV dari Prancis bergabung kembali dengan tidak memiliki keturunan laki-laki dan mengingat mahkota bisa berakhir di tangan ratu Inggris.
Hukum Salic di Prancis berlaku sampai kemenangan cita-cita revolusi Perancis dan konsekuensi hilangnya monarki.
Hukum Salic di Spanyol dan hubungannya dengan perang Carlist
Raja Spanyol Felipe V adalah penggagas dinasti Bourbon asal Prancis di Spanyol. Pada tahun 1713 ia memberlakukan Hukum Salic dan dengan cara ini para infanta hanya dapat mengakses takhta Spanyol jika tidak ada pewaris laki-laki dalam urutan suksesi mahkota. Tindakan ini tidak diterima dengan baik oleh sebagian besar rakyat, karena ada ingatan yang baik tentang peran beberapa ratu dalam sejarah Spanyol. Dengan cara ini, Hukum Salic yang disetujui oleh Felipe V tidak sepenuhnya mengecualikan perempuan tetapi memberi keunggulan kepada laki-laki.
Pada tahun 1823 Raja Fernando Vll menghapuskan Hukum Salic dan untuk alasan ini putrinya Isabel dinobatkan sebagai Ratu Spanyol. Situasi ini tidak diterima oleh Carlos, saudara dari Fernando VII. Kedua posisi yang berlawanan tersebut menjadi pemicu terjadinya apa yang disebut perang Carlist, tiga perang saudara yang terjadi sepanjang abad ke-19.
Dalam Konstitusi Spanyol berlaku ada aturan dalam kaitannya dengan suksesi mahkota. Menurut aturan ini, pria memiliki preferensi atas wanita untuk mengakses takhta Spanyol. Akibatnya, Hukum Salic saat ini tidak mengatur secara ketat, karena perempuan dapat memerintah.
Foto: Fotolia - Virginievanos
Topik dalam Hukum Salic