Pengertian Angka Emas (Golden Ratio)
Bermacam Macam / / July 04, 2021
Oleh Javier Navarro, pada November. 2016
Bilangan ini adalah konstanta yang menyatakan hubungan antara sisi-sisi a of empat persegi panjang. Para ilmuwan tahu bahwa semua fenomena alam dapat diungkapkan dalam bahasa matematika. Sebagai contoh, Newton menunjukkan bahwa hukum yang mengatur pergerakan bintang memiliki a ekspresi matematika. Ide ini disesuaikan dengan semua ilmu, seperti fisika, biologi, itu ekonomi atau obat. Jadi, tanaman tumbuh mengikuti pola matematika, hal yang sama terjadi dengan perkembangan hewan atau realitas lain yang dapat dikuantifikasi secara matematis.
Angka emas dan sifat-sifatnya
Nya simbol adalah dan nilainya adalah 1,6180... Oleh karena itu, bilangan irasional, yaitu bilangan tak hingga dan bukan Koran. Adapun asal-usulnya, itu berasal dari sifat-sifat beberapa jenis persegi panjang. Ingatlah bahwa persegi panjang yang memiliki proporsi ini (rasio emas) memiliki sisi terpanjang dan jika dibagi dengan sisi terpendek, ini setara dengan. Dengan demikian, persegi panjang emas memiliki sifat-sifat berikut:
1) sub-persegi panjang yang dibuat dari persegi panjang yang lebih besar juga merupakan persegi panjang emas, yang berarti kedua persegi panjang itu proporsional dan
2) kuadrat dari dan inversnya memiliki tempat desimal yang sama.
Karakteristik aritmatika yang aneh ini membuat angka emas juga dikenal sebagai angka emas atau sebagai proporsi ilahi.
Rasio emas hadir dalam kehidupan sehari-hari
Banyak struktur sehari-hari di sekitar kita berbentuk persegi panjang (kalkulator, buku, layar, lapangan olahraga, kertas, dll.). Bentuk ini dianggap yang paling harmonis dan dalam kebanyakan kasus rasio emas digunakan untuknya rancangan.
Asal usul angka emas dan interpretasinya
Dalam teks-teks dari dunia kuno (terutama dari peradaban Babilonia dan Mesir) sudah ada referensi tentang rasio emas. Namun, tidak ada bukti pasti bahwa itu digunakan secara sadar oleh matematikawan, arsitek, atau astronom. Matematikawan pertama yang secara tegas menyebutkan angka emas adalah Euclid Yunani pada abad keempat SM. C.
Pada abad ketujuh belas ahli matematika Luca Pacioli berpendapat bahwa angka emas mengungkapkan kesempurnaan alam semesta dan untuk alasan ini untuk merujuknya ia berbicara tentang proporsi ilahi, yang dengannya dia menyiratkan bahwa nilai angka tersebut sebanding dengan gagasan tentang Tuhan (misalnya, konsep Tuhan dan angka emas adalah gagasan yang tidak dapat dibandingkan).
Foto: Fotolia - srodrim
Subyek dalam Angka Emas (Golden Ratio)