Signifikansi Genosida Armenia
Bermacam Macam / / August 08, 2023
Antara 1915 dan 1923 para pemimpin Kekaisaran Ottoman mereka memberi perintah untuk mengeksekusi 1.500.000 orang Armenia. Episode ini dianggap sebagai genosida pertama abad ke-20. Orang-orang Armenia saat itu berada di bawah kekuasaan Ottoman, tetapi mempertahankan identitas budaya mereka sendiri.
Sementara Turki Ottoman mempraktikkan agama Muslim, orang Armenia beragama Kristen dan memiliki sejarah dan bahasa mereka sendiri.
Konteks sejarah pembantaian
Di wilayah Armenia yang dikuasai Turki Ottoman, orang Armenia tidak memiliki hak yang sama dengan orang Turki dan entah bagaimana diperlakukan sebagai warga negara kelas dua. Dalam hal ini, mereka harus membayar lebih banyak pajak, tidak dapat mengakses jabatan publik, dan menjadi korban xenofobia yang intens.
KE awal Pada abad ke-20, sebuah kelompok bernama "Young Turks" membintangi sebuah kup melawan sultan Kekaisaran Ottoman dan rezim nasionalis didirikan yang memberikan hak kewarganegaraan kepada populasi keturunan Turki dan beragama Islam.
Mereka yang bukan bagian dari kategori ini dianggap musuh tanah air.
Orang-orang Armenia menjadi tujuan utama otoritas Turki dan untuk alasan ini diputuskan untuk meluncurkan kampanye pemusnahan massal
Pada bulan April 1915, penangkapan dan pembunuhan lebih dari 250 intelektual dan pemimpin Armenia diperintahkan. Maka dimulailah periode kekejaman yang berlangsung selama delapan tahun. Menurut sebagian besar sejarawan, satu setengah juta orang Armenia terbunuh.
Pada tahun 1915 pemerintah Turki yang baru bersekutu dengan Jerman dalam Perang Dunia I. Dalam konteks ini, orang Armenia dituduh sebagai pengkhianat, karena mereka dianggap sekutu Rusia.
Setelah 100 genosida, negara Turki tidak bertanggung jawab
Parlemen Eropa telah menghasilkan laporan berbeda tentang pembunuhan orang Armenia. Bersama mereka dimaksudkan agar para penguasa Turki mengakui tragedi yang diderita rakyat Armenia seratus tahun lalu. Namun, tidak ada pemerintah Turki yang mengakui keberadaan genosida tersebut.
Paus Francis, Persatuan negara-negara dan beberapa parlemen nasional juga memutuskan tragedi ini.
Otoritas Turki menerima bahwa ada kekejaman di masa lalu, tetapi tidak menganggapnya sebagai pemusnahan yang terorganisir secara sistematis. Dalam pengertian ini, mereka berpendapat bahwa peristiwa yang terjadi harus ditafsirkan sebagai episode tragis dalam konteks Perang Dunia I.
Gambar: Fotolia. Akoppo1, Chur
tulis komen
Berkontribusi dengan komentar Anda untuk menambah nilai, memperbaiki atau memperdebatkan topik.Pribadi: a) data Anda tidak akan dibagikan dengan siapa pun; b) email Anda tidak akan dipublikasikan; c) untuk menghindari penyalahgunaan, semua pesan dimoderasi.