Contoh Metodologi Ilmiah
Ilmu / / July 04, 2021
Ini telah disebut metodologi ilmiah, hingga akumulasi teknik, aktivitas, alat dan proses yang digunakan untuk menghasilkan teori-teori ilmiah.
Metodologi ilmiah berbeda di setiap ilmu, sehingga ilmu sosial memiliki prinsip dan metode yang berbeda dari ilmu kedokteran.
Konsep metodologi ilmiah diciptakan oleh Thomas Samuel Kuhn pada tahun 1971, yang menjelaskan bahwa setiap sains memiliki metode khusus untuk melakukan kesimpulannya, menjauh metode ilmiah tradisional, dengan demikian menyoroti bahwa setiap sains memiliki metode khusus yang membantu Anda mengetahui atau menyangkalnya teori.
Jadi, kesimpulannya, metodologi ilmiah adalah prosedur khusus untuk setiap cabang studi, yang memungkinkan siswa untuk peneliti mencapai hasil yang dapat diverifikasi dengan metode ilmiah tertentu dari setiap disiplin ilmu belajar.
Contoh metodologi ilmiah:
1.- Contoh ilmu dasar ilmu :
Metodologi dasar ilmu terdiri dari parameter sederhana yang dapat bertambah atau berkurang tergantung pada ilmu yang diterapkan.
Metodologi ini terdiri dari parameter umum seperti berikut:
a) Subyek.- Ini penting, karena tanpanya tidak ada yang bisa dipelajari.
b) Observasi.- Ini adalah pengenalan objek yang dipilih.
c) Pengumpulan data.- Ini adalah pengumpulan informasi dan ini disajikan dalam semua investigasi.
d) Eksperimen.- Ini adalah metode lain yang dapat bervariasi tergantung pada cabang ilmu pengetahuan.
e) Kesimpulan.- Ini adalah akhir logis yang diperoleh pada akhir proses metodologis.
2.- Contoh Metodologi Statistika:
Statistika menggunakan metode yang ketentuan parameternya sebagai berikut:
a) Rumusan masalah:
Itu bisa apa saja, seperti transportasi, makanan, cuaca, angin topan, pemilihan umum, epidemi, dll.
b) Menetapkan objek studi:
Mengapa sedang dipelajari dan apa yang sedang dipelajari, di sini kita akan berasumsi bahwa itu adalah epidemi flu musiman.
c) Tentukan tujuan dan hipotesis:
Tujuan atau sasaran dan hipotesis, berfungsi untuk mengetahui apa yang akan terjadi atau sedang terjadi dengan subjek atau apa yang ingin Anda ketahui secara spesifik tentang subjek.
d) Tentukan ukuran dan jenis pengambilan sampel:
Ini adalah jumlah dan jenis informasi yang diharapkan akan dikumpulkan, mengetahui berapa banyak yang akan dikumpulkan dan dalam arti apa.
f) Mengumpulkan data:
Ini adalah tindakan pengumpulan data yang tepat, yang dapat melalui survei, catatan, foto, dll.
g) Memenuhi persyaratan etika saat mengumpulkan data:
Ini adalah data yang benar, tidak dipalsukan seperti yang terjadi dengan jajak pendapat politik atau dengan jajak pendapat sosial tentang topik kontroversial atau tidak diterima, di mana informasi dapat dipalsukan untuk mendapatkan hasil spesifik.
h) Memurnikan sampel:
Ini terdiri dari perbaikan dan katalogisasi data yang diperoleh.
i) Analisis deskriptif:
Menjelaskan alasan hasil data yang diperoleh secara bertahap untuk memperoleh kesimpulan logis yang sesuai dengan kenyataan statistik.
j) Pembuatan model penjelas:
Ini adalah tentang memperoleh grafik atau grafik bersama dengan kesimpulan dasar yang akan menjelaskan tren survei tersebut dan statistik yang sesuai.
k) Memecahkan hipotesis:
Ini sampai pada kesimpulan tegas tentang topik yang Anda pilih.
3.- Contoh metodologi ilmiah eksperimental:
Langkah-langkah metodologi ilmiah hampir identik dengan metode ilmiah konvensional.
a) Pengamatan:
Ini terdiri dari melihat melampaui kesan objektif pertama, mencoba mengidentifikasi detail spesifik tentang apa kita melihat, dan dalam banyak kesempatan mengamati membutuhkan proses yang berbeda karena mata biasanya tidak menunjukkan kepada kita realitas apa terlihat. Selain itu dapat menunjukkan kepada kita berbagai aspek atau perubahan yang mungkin dimilikinya.
b) Pendekatan dan pencarian informasi tentang masalah:
Kita dapat mengatakan bahwa masalahnya adalah apa yang ingin kita selidiki, dan pencarian informasi adalah apa yang dapat diberitahukan oleh masalah itu kepada kita, menanyakan apa itu dan kemungkinan yang dihadirkannya kepada kita.
Dari pendekatan tersebut, informasi terkait dicari dan diselidiki, selain menggambar teori.
c) Hipotesis dan rumusan teori:
Perumusan teori dan pembuatan hipotesis, memungkinkan kita untuk mengantisipasi penjelasan atau memperoleh kemungkinan jawaban.
d) Eksperimen:
Pada saat ini adalah ketika modifikasi dibuat dan elemen dimanipulasi, mencoba untuk mengetahui konsekuensi dan efek yang berbeda.
Untuk melakukan eksperimen, Anda harus terlebih dahulu melakukan proyek untuk melakukan langkah-langkah, memproyeksikan manipulasi objek yang akan dipelajari.
Dalam pengertian ini, kelompok kontrol dibuat yang akan mengikuti langkah-langkah yang akan dilakukan oleh mereka yang membentuk kelompok eksperimen, mencatat hasil.
e) Pengumpulan data:
Kelompok kontrol adalah yang bertugas mengumpulkan data, harus mengumpulkan baik yang dianggap kualitatif maupun non-kualitatif
Yang pertama "kualitatif" adalah mereka yang mengungkapkan apa yang dapat dilihat, karena mereka adalah data objektif, mengungkapkan ukuran, warna, tekstur, bau, dll.
Data kuantitatif adalah data yang menandai jumlah, ukuran, berat, dll.
f) Penyajian data:
Data disajikan antara lain melalui laporan, data, grafik, dan tabel, sehingga semua data dapat dipahami dengan jelas.
g) Kesimpulan dan analisis data:
Dengan data yang dikumpulkan, serangkaian dugaan dibuat yang membawa kita pada kesimpulan yang menjelaskan kita data yang terkait dengan subjek yang kita hadapi, perbandingan terakhir adalah yang membawa kita pada kesimpulan bisa jadi.